Feasibility Study Kolam Retensi Sungai

Dalam pekerjaan perencanaan Teknik Sipil, khusus Konsultan Perencana dimana pada saat memulai survey biasanya konsultan perencana berpedoman pada Kerangka Acuan Kerja ( KAK ). Didalam Kerangka Acuan Kerja telah dijabarkan atau dijelaskan isi dari pekerjaan yang akan disurvey, baik perencanaan di jalan, gedung, jembatan dan irigasi.Pada artikel kali ini, Saya akan melanjutkan pada artikel saya sebelumnya yaitu tentang feasibility study kolam retensi sungai ( baca : feasibility-study-fs-kolam-retensi ).
Penjelasan artikel feasibility study kolam retensi ini meliputi :

kerangka acuan kerja feasibility study kolam retensi sungai
I. URAIAN KEGITAN
A. Kegiatan Persiapan
Sebelum memulai survey yang perlu di persiapkan adalah Pengumpulan Data Sekunder, dimana Data Sekunder   terdiri dari : Data Klimatologi, Data Hidrologi, Data Hidrometri, Data hasil study terdahulu (bila ada), Peta-Peta yang terkait dalam pekerjaan ini dan lain-lain.
B. Kegiatan Survey
Pada saat survey lapangan perlu dipersiapkan antara lain : Program kerja (jadwak kerja dan personil), pembuatan peta kerja untuk survey lapangan, pemeriksaan alat-alat survey lapangan, dan menyiapakn perlengkapan survey lapangan. 

II. KEGIATAN SURVEY LAPANGAN
a. Survei dan Inventarisasi
Yang dimaksud dengan kegiatan survei dan inventarisasi dalam pekerjaan ini adalah melakukan pengamatan, penyelidikan dan penelitian di lapangan berdasarkan informasi ataupun usulan dari masyarakat dan instansi terkait, hasil identifikasi terdahulu dan pengecekan peta topografi yang ada sebelumnya. Konsultan akan melakukan survei ke lokasi-lokasi potensial dan dapat memberikan rekomendasi kelayakan untuk pekerjaan pembangunan Kolam Retensi di Sungai. Survei ini dilakukan oleh tenaga ahli yang terkait pada perencanaan dan jaringan drainase. Lokasi rencana kolam retensi ditentukan koordinatnya dengan menggunakan alat GPS. Survei lapangan bertujuan juga sebagai orientasi untuk mengetahui permasalahan yang ada secara langsung di lapangan yang berkaitan dengan alternatif yang direkomendasikan dalam studi terdahulu, dan melaksanakan sosialisasi pada lokasi rencana proyek kepada mayarakat termasuk mengiventarisasi dukungan masyarakat mengenai keberadaan lokasi kolam retensi. Pada lokasi rencana kolam retensi dilakukan pengukuran kuantitas air, meliputi data debit air, kemampuan penampungan air dan data lain yang diperlukan.

b. Pemilihan Lokasi Kolam Retensi
Dari hasil pengolahan dan analisa data, konsultan harus melakukan kajian ditinjau dari segi teknik, biaya dan lingkungan dalam artian luas, sehingga dapat ditentukan apakah kolam retensi layak untuk dibangun serta penentuan lokasi yang tepat sehingga bermanfaat secara sosial maupun ekonomi.

c.Survei Topografi
Maksud kegiatan pekerjaan pengukuran dan pemetaan ini adalah untuk mendapatkan gambar/peta situasi dan profil pada lokasi rencana kolam retensi sesuai sasaran studi (yang ditetapkan berdasarkan hasil identifikasi potensi sumber daya air) dan sekitarnya secara lengkap, jelas dan benar sesuai dengan kondisi daerah yang dipetakan dan sesuai keperluan dasar perencanaan untuk mitigasi bencana yang menjadi sasaran studi.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk:
a. Menunjang kegiatan desain pengelolaan Sumber Daya Air
b. Menunjang kegiatan perencanaan pengembangan sumberdaya air untuk mitigasi bencana

Pekerjaan pengukuran dan pemetaan secara umum meliputi kegiatan:
a. Pemasangan patok kayu dan Bench Mark serta CP (Control Point).
b. Pengukuran poligon dan pengikatannya terhadap titik referensi.
c. Pengukuran waterpas dan pengikatannya terhadap titik referensi.
d. Pengukuran situasi rencana bangunan prasarana kolam retensi dan lainnya.
e. Pengukuran Alignment Trase wilayah sekitar lokasi kolam
f. Penggambaran peta situasi dan profil lokasi genangan air

d.Survei Geologi Teknik dan Topografi
Dilakukan investigasi geologi teknik pada rencana lokasi bangunan kolam, trase saluran dan bangunan pelengkap. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran struktur geologi dan keadaan struktur tanah, terutama pada daerah-daerah sekitar studi kolam retensi. Investigasi Topografi dilakukan untuk melihat trase aliran air, khususnya yang berasal dari drainase dan aliran air hujan. Sehingga dapat diprediksi besaran kuantitas air serta debit aliran yang akan mampu ditampung oleh keberadaan kolam retensi.

C. Kesimpulan
Membuat kesimpulan yang dipertanggungjawabkan kepada PPK Program dan Perencanaan Dinas PU Pengairan dan menyerahkan laporan pendukungnya.
III. KEBUTUHAN TENAGA AHLI
Konsultan FS akan menyusun tim kerja dengan kualifikasi-kualifikasi sebagai berikut:
a) Tenaga Ahli, Tenaga ahli yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan Fisibility Study Kolam Retensi Sungai, meliputi :
1. Site Engineer
Mempunyai sertifikat keahlian Bidang Sumber Daya Air dan masih berlaku. Ketua Tim disyaratkan seorang : Sarjana Teknik Sipil/ Pengairan Strata-2 (S2) lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri  yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan Bidang Sumber Daya Air, lebih diutamakan/ disukai 5 tahun; atau Sarjana Teknik Sipil/ Pengairan Strata-1 (S1) Jurusan Pengairan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan Bidang Sumber Daya Air, lebih diutamakan/ disukai 10 tahun. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim selama 2 (dua) paket pekerjaan dan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultasi bidang ke-PU-an dari LPJK. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

2. Tenaga Ahli Hidrologi
Mempunyai sertifikat keahlian Bidang Sumber Daya Air dan masih berlaku. Tenaga ahli disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil/ Geografi Strata-1 (S1) lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Survei dan Analisis Hidrologi, lebih diutamakan/ disukai 5 tahun dan telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultasi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga Ahli tersebut tugas utamanya adalah sebagai koordinator kegiatan Survei dan Analisis Hidrologi yang diperlukan dan bertanggung jawab kepada Team Leader.

3. Tenaga Ahli Planologi
Mempunyai sertifikat keahlian Planologi dan masih berlaku. Tenaga ahli disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil/Planologi/ Perencanaan Kota dan wilayah Strata-1 (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar neger yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Analisa Pengembangan Wilayah, lebih diutamakan/ disukai 5 tahun dan telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultasi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga Ahli tersebut tugas utamanya adalah sebagai koordinator kegiatan Analisis Pengembangan wilayah serta analisa kegiatan sosial budaya yang diperlukan dan bertanggung jawab kepada Team Leader.

b) Tenaga Pendukung
Tenaga pendukung disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
IV. LAPORAN-LAPORAN
Didalam Kerangka Acuan Kerja sebagai pedoman konsultan perencana dijelaskan keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan. Jenis Laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pelaksnaan Teknis Kegiatan antara lain :
a. Laporan Pendahuluan ( Inception Report ), berisikan :
- Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh (antara lain persiapan meliputi mobilisasi personil, penyediaan kantor lapangan, peralatan kantor, peralatan survei, kendaraan operasional dan lain-lain.
- Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya serta peralatan yang diperlukan
- Jadwal kegiatan penyedia jasa.
- Jadwal penugasan personil
- Hasil kesimpulan sementara pengumpulan data, gambar/ peta dan laporan hasil kegiatan terdahulu yang terkait (bila ada), identifikasi permasalahan dan evaluasi permasalahan. Kendala-kendala yang mungkin akan terjadi selama pelaksanaan pekerjaan intinya. Sebelum laporan pendahuluan dijilid/ digandakan maka terlebih dahulu didiskusikan dengan PPTK dan dipresentasikan. Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari hasil pembahasan Laporan Pendahuluan dimasukkan dalam Laporan Antara (Interim Report). Laporan harus diserahkan selambat- lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
b. Laporan Antara/Interm
Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan seperti hasil survey atau penyelidikan lapangan yang telah dilaksanakan dan analisis data, rencana alternatif, formulasi dan metode pengembangan lainnya. Sebelum laporan antara dijilid/ digandakan maka terlebih dahulu didiskusikan dengan direksi dan dipresentasikan. Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari hasil pembahasan. Laporan Antara dimasukkan dalam Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report). Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
c. Laporan Akhir Sementara/Draf Final Report
Laporan Akhir Sementara berisikan :
- Rangkuman sementara (draf) hasil pekerjaan secara keseluruhan
- Pemilihan formulasi dan metode.
- Kesimpulan sementara hasil study kelayakan.
Sebelum Laporan Akhir Sementara dijilid/digandakan terlebih dahulu di diskusikan dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan kemudian di presentasikan. Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari hasil pembahasan laporan akhir Sementara, dimasukan dalam Laporan Akhir (Final Report). Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sebelum kontrak berakhir, dan gandakan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
 
d. Diskusi
Diskusi dilakukan secara rutin diantara penyusunan laporan (laporan pendahuluan, laporan antara dan laporan akhir). Membahas tentang hasil pelaksanaan pekerjaan secara bertahap guna memantau kemajuan pekerjaan dan kesesuaian hasil pekerjaan dan TOR, mandat, norma dan tujuan pekerjaan konstruksi.
e. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisikan :
- Laporan Akhir Utama
Konsep laporan akhir yang sudah disempurnakan dan disetujui merupakan laporan akhir. Laporan akhir harus sudah selesai dan diserahkan pada akhir pekerjaan dan dibuat sebanyak  5 (lima) rangkap.
- Laporan Ringkasan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap
- Peta-Peta Skala
V. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksaan pekerjaan dijelaskan di dalam KAK, misal:  pelaksanaan pekerjaan diharapkan bisa selesai dalam waktu 90  (sembilan puluh) hari kalender kerja untuk seluruh pekerjaan termasuk persiapan perkiraan biaya dan lain-lain. Juga dijelaskan lokasi pekerjaan yang akan di laksanakan.

VI. SUMBER PENDANAAN
Didalam Kerangka Acuan Kerja dijelaskan juga sumber pendanaan. Termasuk juga PPn dan tahun pelaksanaan pekerjaan.
         

Related Posts

No comments:

Post a Comment