Showing posts with label Runway. Show all posts
Showing posts with label Runway. Show all posts

Ground Handling

Dalam dunia penerbangan kata " Ground handling "  sering kita jumpai, selain kata – kata lain seperti “ Ground Service, Ground operation dan Airport Service “. Dari semua kata  - kata itu mengandung pengertian yang sama yaitu merunjuk pada suatu aktivitas perusahaan penerbangan yang berkaitan dengan penanganan atau pelayanan terhadap para penumpang berikut bagasinya, kargo, pos, peralatan pembantu pergerakan pesawat di darat dan pesawat terbang itu sendiri selama berada di bandara, untuk keberangkatan (departure) maupun untuk kedatangan atau ketibaan (arrival).


Ground handling berasal dari dua kata yaitu ground dan handling

Ground handling dalam pengertian yang sangat sederhana adalah pengetahuan dan keterampilan tentang penanganan pesawat di apron, penanganan penumpang dan bagasinya di terminal dan kargo, serta pos di cargo area.

Ground handling berasal dari kata “ground” dan “handling”. Ground artinya darat atau di darat, yang dalam hal ini di bandara (Airport).
Handling berasal dari kata hand atau handle yang artinya tangan atau tangani. To handle berarti menangani, melakukan suatu pekerjaan tertentu dengan penuh kesadaran. Handling berarti penanganan atau pelayanan (service to service).


ground handling berasal dari kata ground dan handling
Kegiatan angkutan udara khususnya dalam hal pelayanan penerbangan telah diatur dalam Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Mengenai Ground handling telah diatur dalam pasal 232 Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang pelayanan jasa di bandar udara.

Kata Ground handling lebih mengacu kepada maskapai penerbangan yang menggunakan jasa pelayanan penumpang dari pihak ketiga. Umumnya dari anak perusahaannya maskapai perusahaan sendiri dan dipercayakan untuk fokus melayani kegiatan penumpang serta bagasi di area bandara.

Dalam pelaksanaan dilapangan istilah Ground handling dikenal dua istilah yakitu ground handling dan self handling. Perbedaan hanya terletak dalam hal menangani, pihak mana yang melakukan jasa pelayanan di bandar udara. 

Ground handling lebih mengacu kepada perusahaan maskapai yang menggunakan jasa pelayanan penumpang dari pihak ketiga, biasanya dari anak perusahaan maskapai dan tugasnya untuk jasa pelayanan penumpang dan begasi di area bandar udara.

Self handling artinya yang melakukan jasa pelayanan kepada penumpang adalah karyawan perusahaan maskapai itu sendiri. Sistem self handling dalam hal jasa pelayanan di bandar udara tidak boleh menggunakan karyawan outsourcing.

Ruang Lingkup Ground Handling
Ruang lingkup atau batasan pekerjaan Ground Handlin” ada dua yaitu :
1. Pre-Flight
Kegiatan penanganan terhadap penumpang berikut bagasinya dan kargo serta pos dan pesawat sebelum keberangkatan (di bandara asal/origin station).
2. Post Flight
Kegiatan penanganan terhadap penumpang beserta bagasinya dan kargo serta pos dan pesawat setelah penerbangan (di bandara tujuan/destination).

Tujuan Ground Handling
Ground handling mempunyai tujuan atau target-target/sasaran-sasaran yang ingin dicapai, yakni:
1.Flight Safety
2.On Time Performance
3.Customer Satisfaction
4.Reliability

Demikianlah penjelasan tentang Ground handling, semoga bermanfaat. Terimah kasih.

Baca Artikel...

Panjang Landas Pacu Pesawat

Runway atau Landas Pacu pesawat terbang terutama untuk panjang landas pacu pesawat memiliki panjang dasar landasan sendiri terkait dengan kemampuan masing-masing sendiri pesawat pada saat melakukan pendaratan (landing) dan lepas landas (take off) pesawat terbang.

Landas pacu atau runway
Landas Pacu (Runway) pesawat terbang adalah suatu daerah persegi panjang yang ditentukan pada bandar udara atau perairan yang digunakan untuk keperluan pendaratan (landing) dan lepas landas (take-off) pesawat udara.

Panjang dasar landasan pacu (basic runway length) suatu bandar udara ditentukan berbagai faktor, antara lain :
1.    Karakterisitk kinerja operasi pesawat dilandas pacu.
2.    Cuaca dengan faktor dominan angin permukaan dan suhu
3.    Karakterisitk landas pacu terutama kemiringan memanjang (Longitudinal Slope)
4.    Pemilihan lokasi area Bandar Udara terutama permukaan landas pacu dan elevasi permukaan landasan pacu

1.  Karakterisitk kinerja operasi pesawat dilandas pacu.
Karakteristik pada jenis pesawat dan kenerja yang spesifik sesuai dengan kriteria desain pesawat serta berat pesawat mempunyai pengaruh terhadap kebutuhan panjang landas pacu (Runway) pada saat pesawat tinggal landas (take off) maupun pada saat pendaratan (landing).

2.  Cuaca dengan faktor dominan angin permukaan dan suhu
Keadaan angin terutama di permukaan perlu dipertimbangkan dalam hal perhitungan kebutuhan panjang landas pacu. Selain keadaan angin hal lain perlu diperhitungkan terhadap kebutuhan panjang landas pacu adalah faktor suhu udara di permukaan landas pacu suatu bandar udara.

Standar International Standard Atmospheric Conditions (ISA), suhu standar yang ditetapkan untuk perhitungan panjang landas pacu adalah sebesar 15°C (27°F). Dengan suhu sebesar 15°C (27°F) berarti kinerja dan karakteristik kebutuhan panjang dasar untuk masing-masing jenis pesawat udara ditetapkan pada suhu tersebut.

Faktor koreksi terhadap suhu yang terjadi pada bandar udara adalah setiap perbedaan 1°C panjang landas pacu ditambah sebanyak 0,50 – 1,00 % dari kebutuhan panjang landasan pacu untuk lepas landas (take-off). Sedangkan untuk pendaratan (landing) suhu udara di bandar udara tidak banyak berpengaruh terhadap kebutuhan panjang landas pacu.
Panjang dasar kebutuhan panjang untuk masing-masing jenis pesawat udara disebut  aeroplane reference field of length (ARFL).

3. Karakterisitk landas pacu terutama kemiringan memanjang (Longitudinal Slope)
Permukaan landas pacu bandar udara terutama dalam hal kemiringan memanjang (longitudinal slope) akan mempengaruhi kebutuhan panjang landasan pacu dibanding dengan landas pacu horizontal atau rata. Kemiringan 1% akan menyebabkan kebutuhan panjang landas pacu bertambah sekitar 5% tergantung dari  jenis pesawat yang beroperasi.

4. Pemilihan lokasi area Bandar Udara terutama permukaan landas pacu dan elevasi permukaan landas pacu
Dalam mendesain landas pacu, struktur permukaan landas pacu harus didesain sedemikian rupa sehingga efek gesekan roda pesawat tidak banyak berpengaruh terhadap kebutuhan panjang landas pacu.
Elevasi permukaan landas pacu diatas permukaan air laut rata-rata (Mean Sea Level – MSL) akan berpengaruh langsung terhadap kebutuhan panjang landas pacu.
Semakin tinggi permukaan landas pacu, maka semakin besar kebutuhan panjang landasan pacu.Dalam perencanaan bandar udara pada umumnya dipergunakan ketinggian fisik terhadap MSL

Demikianlah penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi panjang landas pacu (Runway) pesawat

Baca Artikel...