Showing posts with label Trimming. Show all posts
Showing posts with label Trimming. Show all posts

Skema Sistem Jaringan Irigasi

Sarana dan prasarana irigasi merupakan salah satu unsur sarana produksi dalam panca usaha tani dimana sarana dan prasarana tersebut sangat dibutuhkan oleh petani guna menunjang upaya peningkatan produksi pertanian.

Jaringan irigasi merupakan salah satu prasarana irigasi yang terdiri dari atas bangunan dan saluran air beserta pelengkapnya (Kartasaputra 1991). Jaringan irigasi menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2006 adalah saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi.

Skema Sistem Jaringan Irigasi


Skema sistem jaringan irigasi dibuat untuk menjelaskan bagan jaringan layanan yang direncanakan didalam lingkup Daerah Irigasi (DI). Pembagian daerah layanan dalam skema sistem jaringan utama irigasi dilakukan hingga pada tingkat blok tersier yang akan dilayani secara langsung oleh jaringan saluran primer dan saluran sekunder.

Bedasarkan fungsi saluran maka jaringan irigasi dibagi menjadi 3 (tiga) jaringan yaitu :
1. Jaringan Irigasi Primer yaitu bagian dari jaringan irigasi yang terdiri atas bangunan utama,
    saluran induk/primer, saluran pembuang, bangunan bagi, bangunan bagi sadap dan bangunan
    pelengkap.
2. Jaringan Irigasi Sekunder merupakan bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari
    saluran sekunder, saluran pembuang, bangunan bagi, bangunan bagi sadap dan bangunan   
    pelengkapnya.
3. Jaringan Irigasi Tersieri bagian dari jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan   
    irigasi dalam petak tersier yang terdiri atas saluran tersier, saluran kuater dan saluran pembuang,
    box tersier, box kuater serta bangunan pelengkapnya.

Pemberian nama jaringan saluran irigasi primer sebaiknya diberi nama sesuai dengan daerah irigasi yang dilayani. Begitu juga untuk saluran sekunder diberi nama sesuai dengan nama desa yang terletak di petak sekunder. Petak sekunder akan diberi nama sesuai dengan nama saluran sekundernya.

Skema sistem jaringan irigasi dibuat menjadi 1 (satu) bagian. Untuk penamaan petak tersier dilakukan bedasarkan jaringan saluran layanan. Dengan nomor urut dimulai dari hulu ke hilir. Penamaan Nomen klatur petak tersier dilengkapi dengan posisi petak tersier yang berada di sisi kiri atau sisi kanan. Salah satu contoh untuk penamaan petak tersier yaitu :

Penamaan Petak Saluran Tersier


Skema Bangunan

Untuk penamaan skema bangunan dibuat harus menjelaskan bagan, jenis bangunan, serta nomenklatur bangunan yang direncanakan. Untuk gambar skema bangunan harus dijelaskan posisi  atau jarak langsung bangunan dari titik awal stasiun. Penamaan nomenklatur bangunan dilakukan bedasarkan jaringan saluran layanan, dengan nomor urut dimulai dari arah hulu ke hilir.

Penamaan Bangunan Jaringan Irigasi




Didalam suatu sistem jaringan irigasi dapat dibedahkan adanya empat unsur fungsional pokok yaitu
Bangunan Utama, Jaringan Pembawa, Petak Tersier dan Sistem Pembuang.

Bangunan Utama

Bangunan utama merupakan komplek bangunan yang direncanakan melintang pada sungai atau aliran sungai untuk membelokan air kedalam jaringan saluran agar dapat dipakai untuk berbagai keperluan. Komplek yang ada di dalam bangnan utama meliputi Bangunan bendung, Bangunan pengambilan, Bangunan pembilas (penguras), Kantong lumpur, Perkuatan sungai dan Bangunan-bangunan pelengkap.

Bangunan pengambilan (intake) berfungsi untuk memblokir air dari sungai ke saluran dalam jumlah yang telah ditentukan. Bangunan ini dilengkapi dengan pintu (gate) dan bagian depanya terbuka untuk menjaga bila terjadi muka air tinggi selama banjir.

Kantong lumpur merupakan bangunan pelengkap atau bagian dari bangunan utama yang berfungsi untuk mengelakan angkutan sedimen dasar dan fraksi pasir yang lebih besar agar tidak masuk ke jaringan irigasi.

Jaringan Pembawa

Jaringan pembawa terdiri dari jaringan utama dan jaringan tersier. Jaringan saluran utama terdiri dari saluran primer dan saluran sekunder. Sedangkan jaringan tersier terdiri dari atas saluran serta saluran kuarter di petak tersier. Dalam saluran tersebut dilengkapi dengan saluran pembagi, bangunan sadap tersier, bangunan bagi sadap dan bok–bok tersier. Dalam saluran primer atau sekunder dilengkapi dengan bangunan pengatur muka dan pada saluran pembawa dengan aliran super kritis dilengkapi bangunan terjun, got miring. Pada saluran pembawa sub kritis dilengkapi dengan bangunan talang, sipon, jembatan sipon, bangunan pelimpah, bangunan penguras, saluran pembuang samping dan jalan jembatan

Petak Irigasi 

1. Petak primer, terdiri dari beberapa petak sekunder yang airnya mengambil dari sumber air
    (sungai) berupa bendung, bendungan, rumah pompa, dll. Bila satu bendung terdapat dua pintu
    (intake) kiri dan kanan, maka terdapat dua petak primer.
2. Petak sekunder, terdiri dari kumpulan petak-petak tersier yang mengambil air dari satu pintu di 
    bangunan bagi. Luas petak sekunder ini tidak terbatas tergantung dari topografi lahan yang ada.   
    Salurannya sering terletak di punggung medan, sehingga air tersebut dapat dialirkan ke dua sisi
    saluran.
3. Petak tersier, suatu lahan seluas maksimum 60 ha, yang berisikan petak-petak kuarter yang
    luasnya maksimum 10 ha, yang mengambil air dari satu pintu bangunan sadap. Petak tersier ini   
    dilengkapi pula dengan boks-boks tersier, kuarter, saluran pembawa tersier, kuarter, cacing,
    saluran pembuang, serta bangunan silang seperti yang ada di jaringan irigasi.

Jaringan irigasi menurut kelengkapan bangunannya dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu :
1. Jaringan Irigasi sederhana, yaitu suatu sistem jaringan irigasi yang diusahakan secara mandiri     
    oleh suatu kelompok petani pemakai air, sehingga kelengkapan maupun kemampuan dalam
    mengukur dan mengatur masih sangat terbatas. Jaringan irigasi sederhana sangat mudah
    diorganisasikan karena menyangkut pemakai air yang belatar belakang sosial sama. Sedangkan 
    kelemahan dari jaringan irigasi sederhana yaitu terjadinya pemborosan air karena banyak air
    yang terbuang. Aur yang didistribusikan tidak selalu mencapai lahan sawah.

2. Jaringan Irigasi   semi   teknis, bangunan   utama/bendung   yang terletak  di  sungai  dilengkapi 
    dengan  pintu  pengambilan dan bangunan ukur, dan kadang-kadang dilengkapi pula dengan
    bangunan permanen pada jaringan irigasinya.

3. Jaringan Irigasi   teknis,  jaringan  irigasi  ini  terdapat  pemisahan antara saluran pembawa dan   
    pembuang, setiap bangunan pembagi dan bangunan sadap selalu dilengkapi dengan alat ukur       
    debit. Pengukuran dan pengaturan dilakukan dari bangunan sadap sampai ke petak tersier.

Saluran primer membawa air dari bendung ke saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir.

Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhir. Saluran sekunder merupakan cabang dari saluran induk, atau dapat juga cabang dari saluran sekunder lainnya.

Demikianlah penjelasan tentang skema sistem jaringan irigasi semoga bermanfaat, terimah kasih.
Baca Artikel...

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Galian Trimming

Saluran irigasi merupakan bagian dari bendung yang mana berfungsi untuk menyalurkan air dari bendung ke petak-petak sawah yang akan dialiri. Lokasi pekerjaan pembangunan saluran irigasi sangat luas dan biasanya panjang saluran irigasi bisa mencapai puluhan kilometer.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Galian Trimming



Oleh karena itu dalam pekerjaan pembangunan saluran irigasi akan terjadi masalah sosial di sekitar lokasi pembangunan. Pekerjaan pembangunan saluran irigasi yang paling dominan yaitu pekerjaan tanah antara lain pekerjaan galian, pekerjaan timbunan dan pekerjaan konstruksi biasanya pekerjaan pembuatan Drain Culvert dan Road Culvert. Sebelum memulai pekerjaan apakah itu pekerjaan tanah, pekerjaan beton, dan pekerjaan lainnya maka Penyediah Jasa ( Kontraktor ) di haruskan untuk membuat Metode Pelaksanaan Pekerjaan. 

Pada kesempatan ini Saya akan menjelaskan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Galian Trimming pada pekerjaan saluran irigasi. 
A. Metode Pelaksanaan Pekerjaan
B. Bagian Alur Pelaksanaan Pekerjaan
C. Gambar Pelaksanaan Pekerjaan Galian Trimming

Penjelasan dari Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah ( Trimming ) sebagai berikut :

A.Metode Pelaksanaan  Pekerjaan Galian Trimming

Tahap – tahap pelaksanaan metode pekerjaan galian Trimming pada saluran irigasi sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi bahaya dan resiko yang bisa timbul di lokasi kerja dan menempatkan ahli K3 di lapangan.
2. Membuat rambu-rambu tanda bahaya dan jalur arah evakuasi bila terjadi hal – hal yang tidak  di inginkan di lokasi kerja.
3. Menyiapkan gambar kerja yang telah disetujui oleh Direksi dan peralatan kerja  ( alat Waterpas  Rambu ) serta peralatan berat yaitu alat Excavator. 

Baca juga : 
4. Melaksanakan pemasangan patok elevasi di saluran irigasi dan sumbu ke sumbu, selanjutnya  dilakukan pekerjaan pembersihan lokasi kerja yang dapat mengganggu pekerjaan galian tanah.
5. Selanjutnya dilakukan pengukuran dengan alat waterpass serta pemasangan patok atau setting out per 50 meter atau sesuai dengan gambar kerja.
6. Pekerjaan galian dengan alat excavator dalam membentuk saluran dengan kemiringan dan dimensi sesuai dengan gambar kerja.
7. Dilakukan pengukuran ulang dengan alat Waterpass, atau pengecekan kembali elevasi saluran yangtelah dikerjakan menggunakan alat excavator.
8. Hasil dari pekerjaan galian ( Trimming ) kemudian di buang di sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan saluran, kemudian dirapikan hasil galian sesuai dengan elevasi dan kemiringan yang               dianjurkan.
9. Pemadatan hasil galian Trimming di kiri dan kanan saluran dilakukan dengan alat vibro roller.


B.Bagian Alur Pelaksanaan Pekerjaan

Item Pekerjaan : Pekerjaan Galian ( Trimming )

Bagian Alur Pelaksanaan Pekerjaan Galian Trimming



C.Gambar Pelaksanaan Pekerjaan Galian Trimming


Gambar pelaksanaan pekerjaan galian trimming




Gambar pelaksanaan pekerjaan galian trimming



Demikianlah penjelasan tentang Metode Pelaksanaan Pekerjaan Galian Trimming. Semoga bermanfaat. Trimah kasih.
Baca Artikel...