Showing posts with label AMP. Show all posts
Showing posts with label AMP. Show all posts

Jenis Lapis Konstruksi Perkerasan Jalan

Lapisan konstruksi perkerasan jalan dari waktu ke waktu mengalami perubahan baik dari struktur perkerasan , nama perkerasan serta bahan yang digunakan. Pada penjelasan Jenis Lapis Konstruksi Perkerasan Jalan hanya di jelaskan pengertian dan Sifat-sifat dari lapis konstruksi perkerasan jalan. Untuk Bahan dan Pelaksanaan pekerjaan serta Dasar Pembayaran dari setiap Lapis Konstruksi Perkerasan Jalan akan dibahas pada artikel berikutnya.

Jenis Lapis Konstruksi Perkerasan Jalan


Berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis lapis konstruksi perkerasan jalan mengacu pada Spesifikasi Umum.

1. Lapis Pondasi Bawah Agregat
    Lapis Pondasi Bawah Agregat merupakan bagian konstruksi perkerasan jalan yang terletak antara          tanah dasar dan pondasi atas yang terdiri dari batu/kerikil pecah atau kerikil yang mempunyai   
    persyaratan tertentu.  Lebar dan Tebal dari lapis pondasi bawah agregat sesuai dengan Gambar   
    Rencana atau seperti yang ditetapkan oleh Direksi.
    Sifat dari Lapis pondasi bawah agregat sebagai bagian konstruksi perkerasan jalan mempunyai
    nilai struktural.

2. Lapis Pondasi Atas Batu Pecah (Agregat)
    Pondasi Atas Batu Pecah (Agregat) merupakan bagian dari konstruksi perkerasan jalan yang   
    terletak antara lapis permukaan dan lapisan pondasi bawah, antara lapis permukaan dengan tanah
    dasar kalau lapis pondasi atas tidak ada, yang terdiri dari batu/kerikil pecah yang mempunyai
    persyaratan tertentu.
    Lebar dan Tebal dari Lapisan Pondasi Atas Agregat sesuai dengan Gambar Rencana atau seperti
    yang ditetapkan oleh Direksi sesuai dengan keperluan. Sifat dari Lapis Pondasi Atas Agregat
    sebagai bagian konstruksi perkerasan jalan mempunyai nilai struktural.

3. Lapis Aspal Beton Pondasi Atas ( LASTON ATAS)
    Lapis Aspal Beton Pondasi Atas ( LASTON ATAS) adalah suatu jenis pondasi perkerasan jalan   
    yang terdiri dari campuran agregat dan aspal dengan perbandingan tertentu, dicampur dan   
    dipadatkan dalam keadaan panas pada temperatur tertentu.
    Fungsi dari LASTON ATAS yaitu sebagai bagian dari perkerasan jalan yang meneruskan dan   
    menyebarkan beban dari lapis permukaan ke bagian konstruksi dibawahnya.
    Sifat dari Lapis Aspal Beton Pondasi Atas ( LASTON ATAS) yaitu :
    a. Mempunyai nilai struktural
    b. Bergradasi terbuka atau bergradasi kasar
    c. Kurang kedap air
    d. Harus diletakkan diatas pondasi bawah atau tanah dasar yang memenuhi persyaratan.
    e. Dapat mempercepat berfungsinya lalu lintas pada pembangunan bertahap.

4. Lapis Pondasi Atas Dengan Stabilisasi Semen
    Lapis Pondasi Atas Dengan Stabilisasi Semen adalah campuran yang terdiri dari tanah, semen   
    portland dan air yang dicampur secara merata, dipadatkan, dibentuk dan dibiarkan untuk beberapa
    waktu (curing) sesuai dengan spesifikasi dan dilaksanakan sesuai dengan Gambar Rencana.

5. Jalan Agregat Padat Tahan Cuaca ( JAPAT)
    Jalan Agregat Padat Tahan Cuaca ( JAPAT) adalah jenis jalan yang dimaksudkan untuk   
    mengutamakan berfungsinya dengan segera agar selalu mampu melayani lalu lintas umum,   
    menembus daerah baru atau menghidupkan jalan mati.
    Digunakan sebagai sasaran antara atau sasaran akhir, dan untuk mencapai pengadaan jaringan
    jalan yang seluas-luasnya pada tingkat kemampuan Dana yang terbatas.
    Sifat dari Jalan Agregat Padat Tahan Cuaca ( JAPAT) yaitu sebagai lapis penutup yang terdiri dari         tanah beragaregat, padat dan tetap berfungsi baik pada musim kemarau maupun musim hujan
       serta konstruksi jalan mengikuti aliyemen jalan lama.

6. Lapis Resap Pengikat (PRIME COAT)
    Lapis Resap Pengikat atau dikenal juga dengan nama PRIME COAT merupakan lapis tipis aspal
    cair dan digunakan pada permukaan lapis pondasi bawah dan lapis pondasi atas yang belum
    beraspal serta lapis tanah dasar yang telah selesai dikerjakan.

7. Lapis Pengikat (TACK COAT)
     Lapis Pengikat atau dikenal juga dengan nama TACK COAT merupakan lapisan tipis aspal cair
     yang digunakan pada permukaan lapisan perkerasan jalan yang sudah beraspal.

8. Laburan Aspal (BURAS)
     Laburan Aspal (BURAS) adalah suatu jenis lapis penutup yang terdiri dari lapisan aspal yang
     ditaburi pasir dengan ukuran butir maksimum 9 mm (3/8 inci), dan berfungsi untuk membuat
     permukaan perkerasan jalan menjadi tidak bedebu, kedap air dan tidak licin.
     Sifat dari Laburan Aspal (BURAS) yaitu tidak mempunyai nilai struktural.

9. Laburan Aspal Satu Lapis (BURTU)
    Laburan Aspal Satu Lapis (BURTU) merupakan lapis penutup perkerasan jalan yang terdiri dari
    lapisan aspal yang ditaburi dengan satu lapis agregat bergradasi seragam (tebal maksimum 20 cm).
    Sifat dari Laburan Aspal Satu Lapis (BURTU) yaitu tidak licin, kedap air, kenyal dan tidak
    mempunyai nilai struktural.

10. Laburan Aspal Dua Lapis (BURDA)
      Laburan Aspal Dua Lapis (BURDA) adalah suatu jenis lapi penutup yang terdiri dari lapisan
      aspal yang ditaburi agregat, yang dikerjakan dua kali berturut-turut dengan gradasi seragam,   
      tebal  padat maksimum 35 mm dan berfungsi untuk membuat permukaan perkerasan jalan
      menjadi tidak berdebu, kedap air dan tidak licin.
      Sifat dari Laburan Aspal Dua Lapis (BURDA) adalah dapat dipergunakan untuk lalu lintas
      ringan sampai berat, kedap air, tidak licin dan kenyal serta tidak mempunyai nilai struktural.

11. Lapis Tipis Asbuton Murni (LATASBUN)
      Lapis Tipis Asbuton Murni (LATASBUN) adalah suatu jenis lapis penutup yang terdiri dari   
      campuran asbuton dan bahan pelunak dengan perbandingan tertentu yang dicampur secara
      dingin, tebal padat 10 – 15 mm, dan berfungsi untuk membuat permukaan perkerasan jalan kedap
      air sehingga dapat mempertahankan kekuatan konstruksi sampai tingkat tertentu
      Sifat Lapis Tipis Asbuton Murni (LATASBUN) adalah kedap air, kenyal dan cukup awet, serta
      tidak mempunyai nilai struktural.

12. Lapis Asbuton Agregat (LASBUTAG)
       Lapis Asbuton Agregat (LASBUTAG) merupakan suatu lapis permukaan yang campuran terdiri               dari agregat, asbuton dan bahan pelunak, yang diaduk, dihampar dan dipadatkan dalam   
       keadaan dingin.
       Lapis Asbuton Agregat (LASBUTAG) dapat berfungsi sebagai lapisan permukaan dan lapisan   
       aus.
       Sifat Lapis Asbuton Agregat (LASBUTAG)
       a. Mempunyai nilai struktural
       b. Kedap air, kenyal dan tidak licin
       c. Kepadatan akhir dipengaruhi oleh volume lalu lintas sedang, dan
       d. Dapat dipergunakan untuk jalan dengan lalu lintas sedang.

13. Lapis Penetrasi Makadam (LAPEN)
      Lapis Penetrasi Makadam (LAPEN) merupakan lapis perkerasan yang terdiri dari agregat pokok
      dan agregat pengunci  dengan gradasi terbuka dan diikat oleh aspal dengan cara disemprotkan
      diatasnya dan dipadatkan lapis demi lapis.
      Apabila Lapis Penetrasi Makadam (Lapen) dipergunakan sebagai lapisan permukaan maka harus           diberi laburan aspal dengan agregat penutup.
      Fungis dari Lapis Penetrasi Makadam (Lapen) sebagai lapisan permukaan dan lapisan pondasi.
      Sebagai Lapis Permukaan Jalan, Lapis Penetrasi Makadam ( Lapen) mempunyai sifat-sifat   
      sebagai berikut:
      a. Lapen mempunyai nilai struktural
      b. Tidak kedap air
      c. Kenyal dan mempunyai permukaan yang kasar
      d. Dapat dipergunakan untuk lalu lintas ringan sampai sedang
      e. Kekuatan utamanya didapat dari saling mengunci antara agregat pokok dan agregat pengunci.

14. Lapis Tipis Aspal Pasir (LATASIR)
      Lapis Tipis Aspal Pasir (LATASIR) merupakan lapis penutup yang terdiri dari aspal keras dan
      pasir alam bergradasi menerus dicamputr, dihampar dan dipadatkan pada suhu tertentu dan
      berfungsi untuk membuat permukaan jalan menjadi rata, kedap air dan tidak licin.
      Sifat-sifat dari Lapis Tipis Aspal Pasir (LATASIR) adalah kedap air, kenyal dan tidak
      mempunyai nilai struktural.

15. Lapis Tipis Aspal Beton (LATASTON)/HRS
       Lapis Tipis Aspal Beton (LATASTON) merupakan lapis penutup yang terdiri dari campuran   
       antara agregat bergradasi timpang, filler dan aspal keras dengan perbandingan tertentu yang
       dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas.
       Sifat-sifat dari Lapis Tipis Aspal Beton (LATASTON) yaitu kedap air, kekenyalan yang tinggi,
       awet dan tidak memiliki nilai struktural.

16. Lapis Aspal Beton (LASTON)/AC
      Lapis Aspal Beton (LASTON) merupakan suatu lapis permukaan konstruksi jalan yang terdiri
      dari campuran aspal keras dan agregat yang mempunyai gradasi menerus, dicampur, dihampar
      dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu sesuai dengan Spesifikasi.
      Sifat-sifat dari Lapis Aspal Beton (LASTON) yaitu mempunyai nilai struktural, kedap air,
      mempunyai stabilitas tinggi dan peka terhadap penyimpangan perencaan dan pelaksanaan.

17. Lapis Pondasi Agregat Kelas C (Waterbound Macadam)
      Lapis Pondasi Agregat Kelas C (waterbound macadam) merupakan suatu lapis permukaan jalan             yang terdiri dari agregat kelas C tanpa penutup aspal atau beton semen .

18. Asphal Treated Base (ATB)
      Asphal Treated Base (ATB) merupakan suatu lapis pondasi perkerasan jalan yang terdiri dari   
      campuran aspal dan agregat dan dicampur dengan perbandingan tertentu.
      Asphal Treated Base (ATB) mempunyai fungsi sebagai perkerasan jalan yang meneruskan dan
      menyebarkan beban lalu lintas kebagian konstruksi jalan bawahnya.
      Sifat – sifat dari Asphal Treated Base (ATB) yaitu kurang kedap air, open grade dan mempunyai
      nilai struktural.

19. Stone Mastic Asphalt (SMA)
      Stone Mastic Asphalt (SMA) merupakan jenis campuran beraspal panas yang dapat di
      pergunakan sebagai lapis permukaan jalan. Komposisi SMA terdiri dari 70-80 % agregate kasar,
      Pengisi 8-12 %, Pengikat 6.0-7.0% dan Serat 0,3 %.

20. Hot Rolled Aspal (HRA)
      Hot Rolled Aspal (HRA) merupakan campuran bergradasi senjang dengan sedikit agregat
      sedang  (2,36 – 10 mm), pasir, mineral halus,aspal dan sedikit agregat kasar.

Demikianlah penjelasan tentang Jenis Lapis Konstruksi Perkerasan Jalan. Semoga bermanfaat, Terimah Kasih. 
Baca Artikel...

Asphal Mixing Plant

Proses pencampuran aspal hingga siap dihampar di permukaan jalan melalui beberapa proses atau tahapan. Dimulai dari persiapan material seperti agregat, pasir/abu, filler dan aspal. Aspal panas yang dihampar dipermukaan jalan atau dilingkungan perkantoran di proses terlebih dahulu pada mesin yang dinamakan Asphal Mixing Plan ( AMP ).
Aspal diproses pada mesin Aspal Mixing Plan

Pencampuran aspal di Asphal Mixing Plant ( AMP ) merupakan proses campuran panas dimana proses dikendalikan secara mekanis. Ada 2 type Asphal Mixing Plant (AMP) yaitu :
1. AMP jenis BATCH PLANT
2. AMP jenis CONTINUOUS PLANT


Baca juga : campuran aspal panas

Asphal Mixing plant (AMP) jenis Batch Plant dimana pada saat produksi aspal panas  hasil yang diproduksi atau dihasilkan dalam jumlah berat tertentu, misalnya tiap menit hanya bisa diproduksi 500 kg aspal panas.

Asphal Mixing Plant (AMP) jenis Continuous Plant ini pada saat produksi aspal panas siklus secara otomatis dan tidak terbatas.

Komponen-komponen yang terdapat pada Asphal Mixing Plant ( AMP ) terdiri dari :
1. Bin Pendingin ( Cold  Bin ) merupakan bak yang digunakan untuk tempat menampung material agregat dari tiap-tiap fraksi dari agregat kasar sampai agregat halus dalam memproduksi campuran aspal panas atau Hotmix.

2. Bin Pans ( Hot Bin ) merupakan tempat untuk menampung fraksi agregat panas setelah lolos dari saringan dan akan mengisih ruang yang sudah terpisah didalam bin panas.

3. Pemanas ( Burner ) merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan dan mengeringkan agregat.

4. Pengering ( Dryer ) berfungsi untuk mengeringkan agregat menggunakan alat berbentuk silinder.

5. Collecting Belt Conveyer merupakan ban berjalan berbentuk mangkok yang membawa agregat dingin dari berbagai fraksi yang sudah ditampung kemudian dibawah dan dituangkan ke dalam alat pengering atau dryer.

6. Pengumpul Debu (Dust Collector) merupakan komponen yang berguna untuk menjaga kebersihan udara dan lingkungan dari debu-debu halus yang ditimbulkan selama proses Asphal Mixing Plan beroperasi.

7. Penggetar Saringan ( Screen ) merupakan komponen yang berbentuk ayakan dan berguna untuk menyaring butiran agregat sesuai dengan ukuran dari masing-masing fraksi.

8. Bin penimbang (Weight Bin) berfungsi untuk menampung sekaligus menimbang agregat dari setiap fraksi yang diperlukan untuk setiap kali proses pencampuran.

9. Pencampur ( Pugmil ) merupakan unit pencampur material agregat dan aspal dan menghasilkan produk berupa campuran aspal panas atau hotmix.

10. Bahan pengisi (filler) merupakan bahan pencampur dalam proses pencampuran aspal. Proses pencampuran bahan pengisi (filler) bisa langsung dicampur bersama dengan agregat panas didalam weigh bin atau bisa juga ditimbang terpisah dan langsung dituangkan kedalam pencampuran (pugmil).

11. Pemasok aspal merupakan bak penampung yang berguna untuk menampung aspal pada saat pencampuran. Bentuk bak penampung berbentuk kubikasi dan silinder dimana pada saat aspal disemprot dipasang alat penimbang jumlah aspal yang disemprotkan untuk tiap kali pencampuran (batch) serta alat pengukur temperatur aspal.

12. Tenaga penggerak merupakan komponen-komponen Aphal Mixing Plan yang berguna untuk menjalankan semua bagian yang terdapat di AMP imana tenaga utamanya adalah generator atau genset yang diputar oleh mesin diesel.

13. Ruang Pengendali atau Ruang Pengontrol ( Control Room ) adalah ruang dimana seluruh kegiatan operasi pencampuran aspal panas di Asphal Mixing Plan dikendalikan dari ruang pengontrol ini ( control room ).

Demikianlah penjelasan tentang Asphak Mixing Plan - AMP semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat.
Baca Artikel...