Showing posts with label Bobot (%). Show all posts
Showing posts with label Bobot (%). Show all posts

Cara Membuat Time Schedule Proyek

Kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan fisik, terutama pekerjaan yang berskala besar perlu penanganan yang telitih dan perlu memperhatikan waktu yang diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan. Waktu sangat menentukan demi keberhasilan dari pekerjaan yang ditangani.Sebelum pelaksanaan perkerjaan dimulai, kontrak kerja yang telah ditandatangani, maka kontraktor membuat time shedule. Sebagai acuan dari time schedule adalah Rencana Anggaran Biaya ( RAB ). 

sebagai acuan membuat time schedule adalah rencana anggaran biaya
Time Schedule atau dikenal juga "Kurva S" merupakan rangkaian kegiatan dalam bentuk seperti huruf S. Time Schedule atau Kurva S mencerminkan kemajuan proyek bedasarkan kegiatan berlangsung, waktu serta bobot ( % ) perkerjaan yang di presentasikan sebagai presentase kumulatif dari seluruh item kegiatan proyek. Implementasi dari Time Schedule atau Kurva S yaitu dapat memberikan
informasi mengenai kemajuan pekerjaan di lapangan dengan membandingkan terhadapa jadwal rencana. Dari Time Schedule atau Kurva S dapat diketaui pekerjaan berlangsung, apakah pekerjaan mengalami keterlambatan atau ada kemajuan percepatan dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan proyek. Pada kesempatan yang baik ini, saya mencoba berbagi pada rekan-rekan yang berkerja di proyek bagaimana cara membuat Time Schedule proyek. Langka pertama Anda telah mempunyai Rencana Anggaran Biaya ( RAB ). Buat Bobot ( % ) dari setiap item pekerjaan di dalam Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) dalam bentuk Microsoft Office Excel.
--------------------------------------------------------------------
Baca : Cara Mencari Persentase Bobot Pekerjaan
--------------------------------------------------------------------
Setelah Bobot ( % ) dari setiap item pekerjaan dibuat, selanjutnya buat kolom di Microsoft Office Excel. Anda harus mengetahui kontrak proyek berlangsung berapa lama. Disini Saya buat contoh kontrak proyek selama 4 bulan. Berarti masa pelaksanaan pekerjaan selama 120 hari kalender kerja. Lihat screenshot dibawah ini.

contoh time schedule


Setelah kolom dibuat, selanjutnya isi kolim 1 sampai dengan kolom 17 dengan pembagian item pekerjaan. Dari contoh diatas untuk pekerjaan pembersihan lapangan kita bagi 2 minggu yaitu di minggu 1 (satu) dan minggu 17 akhir proyek.  Nilai persentase 0,123 dibagi 2 hasil 0,061 %. Lakukan semua item pekerjaan seperti contoh “Pekerjaan pembersihan” diatas sampai semua item pekerjaan.

1. LANGKA KE 1


Langka berikutnya buat lagi kolom seperti yang saya beri warna merah, lihat screenshot dibawah ini :
 
cara membuat time schedule

Berikutnya jumlahkan kolom 1 (satu) mulai item pekerjaan Pembersihan Lapangan sampai dengan item pekerjaan Plesteran Caping/kepala Ad. 1:2 dan hasil dari penjumlahan itu diisi di Rencana Mingguan. Lakukan semua penjumlahan ( + ) item pekerjaan seperti contoh diatas sampai pada kolom 17.
Sekarang kita cari nilai untuk kolom 1 pada Rencana Mingguan Kumulatif. Baris ke 2 (dua) Kolom 1 Rencana Mingguan Kumulatif di ambil dari Rencana Mingguan. Jadi nilainya adalah 0,069.
Baris ke 2 pada kolom 2  Rencana Mingguan Kumulatif  nilai 0,199 didapat dari penjumlahan nilai 0,069 + 0,130 = 0,199.
Lakukan penjumlahan seperti cara diatas, cara mencari Rencana Mingguan Kumulatif sampai pada kolom ke 17 dan hasilnya pada kolom ke 17 di Rencana Mingguan Kumulatif adalah 100 %.seperti screenshot dibawah ini:


cara membuat time schedule


Setelah nilai pada kolom ke 17 genap 100 %, maka langka selanjutnya kita buat Time Schedule atau " Kurva S " Ikuti langka-langka berikut ini :
1. Pada Rencana Mingguan Kumulatif  dari kolom 1 sampai kolom 17 Anda blok. Lalu Klik " insert " terus klik " Line ".
terus klik tool seperti screenshot  dibawah ini :

cara membuat time schedule


setelah diklik, maka akan muncul bentuk kurva S. Lihat screenshot dibawah ini  :


cara membuat time schedule


2. LANGKA KE 2

Selanjutnya tampak seperti screenshot diatas, Anda delet semua angka/nilai kecuali garis warna biru jangan anda Delet karena itu yang akan dijadikan sebagai Kurva S. Arahkan mouse pada angka, klik kanan dan akan muncul tool, seperti screenshot  dibawah ini  :

cara membuat time schedule


Setelah semua angka/nilai , Anda delet maka hasilnya akan tampak seperti screenshot di  dibawah ini :

cara membuat time schedule


Kurva S belum selesai , sekarang kita masuk pada langka ke 3.

3. LANGKA KE 3

Tampak screenshot diatas Anda arahkan mouse pada garis tepi lalu klik kanan, maka akan muncul " Format Chart Area " lalu Anda klik bulatan kecil " No fill " disebelah kanan terus klik close. Seperti screenshot dibawah ini  :

cara membuat time schedule


setelah Anda klik bulatan kecil " No fill " disebelah kanan trus close, maka hasilnya seperti tampak pada screenshot dibawah ini :


cara membuat time schedule


4. LANGKA KE 4

Pada langka ke 4 sama seperti pada langka ke 3, Arahkan mouse pada garis tepi lalu klik kanan, maka akan muncul " Format Chart Area ". Terus Klik " Border color" dan klik " No line " di sebelah kanan trus klik close. seperti screenshot dibawah ini  :


cara membuat time schedule



setelah Anda klik bulatan kecil " No fill " disebelah kanan trus close, maka hasilnya seperti tampak pada screenshot dibawah ini :


cara membuat time schedule


5. LANGKA KE 5 

Langka terakhir adalah Anda klik pada garis biru seperti Kurva S, atur garis tepi kiri, kanan, atas dan bawah. hasil tampak pada screenshot dibawah ini  :


cara membuat time schedule

Demikianlah cara membuat Time Schedule atau Kurva S. Bilamana dalam tulisan di artikel ini terdapat kesalahan tolong beri kritikan dan juga masukan. Bagi rekan-rekan yang masih kesulitan dalam membuat Time Schedule bisa contact saya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagai kita semua, terlebih bagi rekan-rekan yang bekerja diproyek.

Baca Artikel...

Cara Mencari Persentase Bobot Pekerjaan

Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi, item pekerjaan yang terdapat di dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) sangat diperlukan guna mengetahui apa saja yang dikerjakan kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan baik di dalam proyek Pemerintah maupun pada proyek swasta, dimana di dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) itulah pedoman kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan.

persentase bobot pekerjaan sebagai acuan untuk perhitungan progres mingguan
Didalam Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) terdapat item pekerjaan, satuan pekerjaan, volume pekerjaan, harga satuan pekerjaan dan jumlah harga satuan pekerjaan. Pekerjaan konstruksi baik di Pemerintahan dan swasta biasanya selalu terdapat Struktur Organisasi Proyek. Mulai dari struktur paling atas yaitu Project Maneger ( PM ) atau di Pemerintahan struktur paling atas yaitu General Superitendent ( GS ). Dibawah dari Project Maneger  dan General Superitendent  terdapat Supervisor atau Site Manager ( SM ) dan Pelaksana Lapangan. Sampai pada struktur paling bawah biasanya ada bagian logistik dan administasi.
Seiring berjalannya pelaksanaan pekerjaan di lapangan, terutama kontraktor yang bergerak di bidang Pemerintahan waktu pelaksanaan pekerjaan telah ditetapkan apakah kontrak pekerjaan 4 bulan, 5 bulan, 6 bulan dan kontrak tahun jamak selama 2 tahun pelaksanaan pekerjaan.

Selama pelaksana pekerjaan dilapangan kontraktor harus menghitung Progres fisik di lapangan. Sebelum menghitung Progres fisik di lapangan kontraktor harus  membuat Bobot (%) item pekerjaan yang terdapat di dalam Rencana Anggaran Biaya ( RAB ). Bobot ( % ) item pekerjaan ini harus dicari baik anda sebagai Project Manager, General Superitendent, Supervisor, Site Manager atau Pelaksana lapangan yang mana nantinya bobot ( % ) ini lah yang akan di jadikan untuk menghitung Porgres fisik mingguan di lapangan.

Pada kesempatan yang baik ini saya akan menjelaskan bagaimana cara mencari persentase bobot ( % ) per item pekerjaan.  Dalam mencari persentase bobot ( % ) per item pekerjaan sangat mudah apalagi Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) telah ada. Program yang dipakai biasanya adalah Microsoft Office Excel.

Rumus yang dipakai untuk mencari persentase bobot ( % ) adalah :

Bobot ( % ) =Jumlah harga Satuan (per item pekerjaan) dibagi total seluruh item pekerjaan sebelum PPn di kali 100 %.

Salah satu contoh yaitu item pekerjaan : Divisi 2. Drainase

2.1  Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air   -----> Rp.      17.369.125,00

Nilai Jumlah harga Satuan di dapat dari perkalian yaitu Volume dikali harga satuan.
Dari contoh ini Volume item pekerjaan Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air adalah 245,50 M3.

Nilai harga satuan adalah Rp. 70.750.

Jadi : 245,50 M3 x Rp. 70.750 = Rp. 17.369.125,00

Lihat pada sreenshot dibawah ini.

Volume dikali Harga satuan sama dengan Jumlah harga satuan


Setelah didapat Jumlah Harga Satuan langka selanjutnya adalah dengan menjumlahkan seluruh item pekerjaan, sehingga didapat Total Jumlah Harga Satuan. Tampak pada sreenshot disebelah kiri.

dengan menjumlahkan seluruh item pekerjaan didapat total nilai seluruh harga satuan


Sekarang tinggal mencari Bobot ( % ) sesuai Rumus diatas dengan item pekerjaan :
2.1  Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air   -----> Rp.       17.369.125,00
Total seluruh item pekerjaan sebelum PPn                   -----> Rp.  2.751.709.401,16
Jadi :

Rp. 17.369.125,00
------------------------------ x 100
Rp. 2.751.709.401,16
= 0,631 %

Lihat pada sreenshot dibawah ini.

bobot (%) sama dengan jumlah harga satuan dibagi total harga satuan dikali 100%


Setelah didapat Bobot ( % ) per item pekerjaan, selanjutnya jumlahkan seluruh Bobot (%) per item pekerjaan, maka hasil Bobot (%) adalah 100 %.

Tampak pada sreenshot dibawah ini.

Jumlah seluruh bobot (%) per item pekerjaan di dapat bobot (%) adalah 100 %


Demikianlah artikel cara mencari persentase bobot pekerjaan, semoga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang bekerja di kontraktor atau konsultan.
Baca Artikel...