Showing posts with label Kolam Retensi. Show all posts
Showing posts with label Kolam Retensi. Show all posts

Memanfaatkan Kolam Retensi Untuk Memelihara Ikan

Memelihara ikan terutama di daerah yang mempunyai sungai beraliran deras sangat menguntungkan bagi masyarakat di sekita sungai. Dialiran sungai sering kita jumpai masyarakat memelihara ikan baik menggunakan jaring atau bahan lain seperti bambu. Pemanfaatan aliran sungai untuk memelihara ikan dari segi ekonomi sangat menguntungkan karena tidak terlalu besar mengeluarkan biaya, bila dibandingkan memelihara ikan ditambak yang mana memerlukan lahan yang luas.
manfaat kolam retensi untuk memelihara ikan
Sedangkan bagi masyarakat perkotaan yang hobi memelihara ikan, sangat sulit dikarenakan lahan untuk memelihara ikan tidak tersediah. Apalagi bagi masyarakat yang tinggal di perumahan. Bagi sebagian masyarakat yang hobi memelihara ikan, walaupun lahan untuk memelihara ikan tidak tersediah berarti bukan kendala. Berbagai cara di lakukan untuk menuangkan hobi memelihara ikan walaupun ukuran kolam ikan hanya berukuran 2 m x 1,5 m misalnya atau juga lahan ada tetapi tanah untuk memelihara ikan tidak ingin  digali hanya menggunakan bahan palstik/terpal ukuran 4x6 m.

Di kota besar seperti kota Palembang ada sebagian masyarakat memanfaatkan kolam retensi untuk memelihara ikan. Pembangunan kolam retensi di kota Palembang di peruntukkan untuk menampung air pada saat musim hujan.

Kita ketahui bahwa dikota besar resapan air sangat diperlukan sehingga bila musin hujan tiba tidak terjadi banjir. Kota Palembang seperti kota-kota lainnya sering mengalami banjir, apalagi sebagian kota palembang daerah rawah. Untuk mengatasi banjir Pemerintah Kota Palembang membangun kolam retensi di berbagai tempat.

Kolam retenis yang dibangun Pemerintah Kota Palembang oleh sebagian masyarakat Palembang di manfaatkan untuk memelihara ikan. Salah satu kolam retensi yang dimanfaatkan masyarakat Palembang yaitu berada di wilayah Seberang Ilir tepatnya di Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Kotamadya Palembang.

Masyarakat di Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Kotamadya Palembang memanfaatkan kolam retensi yang telah di bangun oleh Pemerintah Kota Palembang untuk memelihatra ikan. Bahan yang di pakai masyarakat yaitu menggunakan jaring, kayu gelam, pipa paralon dan drum sebagai pelampung. Melalui Dinas Perikanan kota Palembang, masyarakat yang memelihara ikan di kolam retensi mendapat bantuan benih bibit ikan.
Kolam Retensi
Ada perbedaan memelihara ikan di sungai atau di tambak dengan memelihara ikan di kolam retensi. Kalau memelihara ikan di sungai apalagi aliran sungai deras lancar dampak bahan yang berbahaya tidak terlalu tinggi. Terutama di hulu sungai tidak ada pabrik. Memelihara ikan di tambak terutama bahan-bahan yang berbahaya terhadap kelangsungan hidup ikan sangat kecil dikarenakan air yang dialiri di tambak ikan tidak dari pembuang rumah tangga atau pabrik.
Sedangkan memelihara ikan di kolam retensi dampak air yang tercemar tinggi, perlu diketahui selain untuk menampung air bila hujan datang, air dari pembuang rumah tangga juga mengalir ke kolam retensi. Inilah yang berdampak terhadap kelangsungan hidup ikan di kolam retensi. Dari penjelasan di atas dapat ditarik suatu penjelasan bahwa memelihara ikan baik di sungai, di tambak atau di kolam retensi  dampak terhadap bahan berbahaya bagi kelangsungan hidup ikan pasti ada, hanya derajat keasamaan air masing – masing berbeda.

Sekian penjelasan tentang memelihara ikan di kolam retensi. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita, terutama bagi yang hobi memelihara ikan. Sekian dan terimah kasih.  Salam blogger.
Baca Artikel...

Feasibility Study Kolam Retensi Sungai

Dalam pekerjaan perencanaan Teknik Sipil, khusus Konsultan Perencana dimana pada saat memulai survey biasanya konsultan perencana berpedoman pada Kerangka Acuan Kerja ( KAK ). Didalam Kerangka Acuan Kerja telah dijabarkan atau dijelaskan isi dari pekerjaan yang akan disurvey, baik perencanaan di jalan, gedung, jembatan dan irigasi.Pada artikel kali ini, Saya akan melanjutkan pada artikel saya sebelumnya yaitu tentang feasibility study kolam retensi sungai ( baca : feasibility-study-fs-kolam-retensi ).
Penjelasan artikel feasibility study kolam retensi ini meliputi :

kerangka acuan kerja feasibility study kolam retensi sungai
I. URAIAN KEGITAN
A. Kegiatan Persiapan
Sebelum memulai survey yang perlu di persiapkan adalah Pengumpulan Data Sekunder, dimana Data Sekunder   terdiri dari : Data Klimatologi, Data Hidrologi, Data Hidrometri, Data hasil study terdahulu (bila ada), Peta-Peta yang terkait dalam pekerjaan ini dan lain-lain.
B. Kegiatan Survey
Pada saat survey lapangan perlu dipersiapkan antara lain : Program kerja (jadwak kerja dan personil), pembuatan peta kerja untuk survey lapangan, pemeriksaan alat-alat survey lapangan, dan menyiapakn perlengkapan survey lapangan. 

II. KEGIATAN SURVEY LAPANGAN
a. Survei dan Inventarisasi
Yang dimaksud dengan kegiatan survei dan inventarisasi dalam pekerjaan ini adalah melakukan pengamatan, penyelidikan dan penelitian di lapangan berdasarkan informasi ataupun usulan dari masyarakat dan instansi terkait, hasil identifikasi terdahulu dan pengecekan peta topografi yang ada sebelumnya. Konsultan akan melakukan survei ke lokasi-lokasi potensial dan dapat memberikan rekomendasi kelayakan untuk pekerjaan pembangunan Kolam Retensi di Sungai. Survei ini dilakukan oleh tenaga ahli yang terkait pada perencanaan dan jaringan drainase. Lokasi rencana kolam retensi ditentukan koordinatnya dengan menggunakan alat GPS. Survei lapangan bertujuan juga sebagai orientasi untuk mengetahui permasalahan yang ada secara langsung di lapangan yang berkaitan dengan alternatif yang direkomendasikan dalam studi terdahulu, dan melaksanakan sosialisasi pada lokasi rencana proyek kepada mayarakat termasuk mengiventarisasi dukungan masyarakat mengenai keberadaan lokasi kolam retensi. Pada lokasi rencana kolam retensi dilakukan pengukuran kuantitas air, meliputi data debit air, kemampuan penampungan air dan data lain yang diperlukan.

b. Pemilihan Lokasi Kolam Retensi
Dari hasil pengolahan dan analisa data, konsultan harus melakukan kajian ditinjau dari segi teknik, biaya dan lingkungan dalam artian luas, sehingga dapat ditentukan apakah kolam retensi layak untuk dibangun serta penentuan lokasi yang tepat sehingga bermanfaat secara sosial maupun ekonomi.

c.Survei Topografi
Maksud kegiatan pekerjaan pengukuran dan pemetaan ini adalah untuk mendapatkan gambar/peta situasi dan profil pada lokasi rencana kolam retensi sesuai sasaran studi (yang ditetapkan berdasarkan hasil identifikasi potensi sumber daya air) dan sekitarnya secara lengkap, jelas dan benar sesuai dengan kondisi daerah yang dipetakan dan sesuai keperluan dasar perencanaan untuk mitigasi bencana yang menjadi sasaran studi.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk:
a. Menunjang kegiatan desain pengelolaan Sumber Daya Air
b. Menunjang kegiatan perencanaan pengembangan sumberdaya air untuk mitigasi bencana

Pekerjaan pengukuran dan pemetaan secara umum meliputi kegiatan:
a. Pemasangan patok kayu dan Bench Mark serta CP (Control Point).
b. Pengukuran poligon dan pengikatannya terhadap titik referensi.
c. Pengukuran waterpas dan pengikatannya terhadap titik referensi.
d. Pengukuran situasi rencana bangunan prasarana kolam retensi dan lainnya.
e. Pengukuran Alignment Trase wilayah sekitar lokasi kolam
f. Penggambaran peta situasi dan profil lokasi genangan air

d.Survei Geologi Teknik dan Topografi
Dilakukan investigasi geologi teknik pada rencana lokasi bangunan kolam, trase saluran dan bangunan pelengkap. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran struktur geologi dan keadaan struktur tanah, terutama pada daerah-daerah sekitar studi kolam retensi. Investigasi Topografi dilakukan untuk melihat trase aliran air, khususnya yang berasal dari drainase dan aliran air hujan. Sehingga dapat diprediksi besaran kuantitas air serta debit aliran yang akan mampu ditampung oleh keberadaan kolam retensi.

C. Kesimpulan
Membuat kesimpulan yang dipertanggungjawabkan kepada PPK Program dan Perencanaan Dinas PU Pengairan dan menyerahkan laporan pendukungnya.
III. KEBUTUHAN TENAGA AHLI
Konsultan FS akan menyusun tim kerja dengan kualifikasi-kualifikasi sebagai berikut:
a) Tenaga Ahli, Tenaga ahli yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan Fisibility Study Kolam Retensi Sungai, meliputi :
1. Site Engineer
Mempunyai sertifikat keahlian Bidang Sumber Daya Air dan masih berlaku. Ketua Tim disyaratkan seorang : Sarjana Teknik Sipil/ Pengairan Strata-2 (S2) lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri  yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan Bidang Sumber Daya Air, lebih diutamakan/ disukai 5 tahun; atau Sarjana Teknik Sipil/ Pengairan Strata-1 (S1) Jurusan Pengairan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan Bidang Sumber Daya Air, lebih diutamakan/ disukai 10 tahun. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim selama 2 (dua) paket pekerjaan dan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultasi bidang ke-PU-an dari LPJK. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

2. Tenaga Ahli Hidrologi
Mempunyai sertifikat keahlian Bidang Sumber Daya Air dan masih berlaku. Tenaga ahli disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil/ Geografi Strata-1 (S1) lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Survei dan Analisis Hidrologi, lebih diutamakan/ disukai 5 tahun dan telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultasi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga Ahli tersebut tugas utamanya adalah sebagai koordinator kegiatan Survei dan Analisis Hidrologi yang diperlukan dan bertanggung jawab kepada Team Leader.

3. Tenaga Ahli Planologi
Mempunyai sertifikat keahlian Planologi dan masih berlaku. Tenaga ahli disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil/Planologi/ Perencanaan Kota dan wilayah Strata-1 (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar neger yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Analisa Pengembangan Wilayah, lebih diutamakan/ disukai 5 tahun dan telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultasi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga Ahli tersebut tugas utamanya adalah sebagai koordinator kegiatan Analisis Pengembangan wilayah serta analisa kegiatan sosial budaya yang diperlukan dan bertanggung jawab kepada Team Leader.

b) Tenaga Pendukung
Tenaga pendukung disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
IV. LAPORAN-LAPORAN
Didalam Kerangka Acuan Kerja sebagai pedoman konsultan perencana dijelaskan keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan. Jenis Laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pelaksnaan Teknis Kegiatan antara lain :
a. Laporan Pendahuluan ( Inception Report ), berisikan :
- Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh (antara lain persiapan meliputi mobilisasi personil, penyediaan kantor lapangan, peralatan kantor, peralatan survei, kendaraan operasional dan lain-lain.
- Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya serta peralatan yang diperlukan
- Jadwal kegiatan penyedia jasa.
- Jadwal penugasan personil
- Hasil kesimpulan sementara pengumpulan data, gambar/ peta dan laporan hasil kegiatan terdahulu yang terkait (bila ada), identifikasi permasalahan dan evaluasi permasalahan. Kendala-kendala yang mungkin akan terjadi selama pelaksanaan pekerjaan intinya. Sebelum laporan pendahuluan dijilid/ digandakan maka terlebih dahulu didiskusikan dengan PPTK dan dipresentasikan. Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari hasil pembahasan Laporan Pendahuluan dimasukkan dalam Laporan Antara (Interim Report). Laporan harus diserahkan selambat- lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
b. Laporan Antara/Interm
Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan seperti hasil survey atau penyelidikan lapangan yang telah dilaksanakan dan analisis data, rencana alternatif, formulasi dan metode pengembangan lainnya. Sebelum laporan antara dijilid/ digandakan maka terlebih dahulu didiskusikan dengan direksi dan dipresentasikan. Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari hasil pembahasan. Laporan Antara dimasukkan dalam Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report). Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
c. Laporan Akhir Sementara/Draf Final Report
Laporan Akhir Sementara berisikan :
- Rangkuman sementara (draf) hasil pekerjaan secara keseluruhan
- Pemilihan formulasi dan metode.
- Kesimpulan sementara hasil study kelayakan.
Sebelum Laporan Akhir Sementara dijilid/digandakan terlebih dahulu di diskusikan dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan kemudian di presentasikan. Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari hasil pembahasan laporan akhir Sementara, dimasukan dalam Laporan Akhir (Final Report). Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sebelum kontrak berakhir, dan gandakan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
 
d. Diskusi
Diskusi dilakukan secara rutin diantara penyusunan laporan (laporan pendahuluan, laporan antara dan laporan akhir). Membahas tentang hasil pelaksanaan pekerjaan secara bertahap guna memantau kemajuan pekerjaan dan kesesuaian hasil pekerjaan dan TOR, mandat, norma dan tujuan pekerjaan konstruksi.
e. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisikan :
- Laporan Akhir Utama
Konsep laporan akhir yang sudah disempurnakan dan disetujui merupakan laporan akhir. Laporan akhir harus sudah selesai dan diserahkan pada akhir pekerjaan dan dibuat sebanyak  5 (lima) rangkap.
- Laporan Ringkasan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap
- Peta-Peta Skala
V. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksaan pekerjaan dijelaskan di dalam KAK, misal:  pelaksanaan pekerjaan diharapkan bisa selesai dalam waktu 90  (sembilan puluh) hari kalender kerja untuk seluruh pekerjaan termasuk persiapan perkiraan biaya dan lain-lain. Juga dijelaskan lokasi pekerjaan yang akan di laksanakan.

VI. SUMBER PENDANAAN
Didalam Kerangka Acuan Kerja dijelaskan juga sumber pendanaan. Termasuk juga PPn dan tahun pelaksanaan pekerjaan.
         
Baca Artikel...

Feasibility Study ( FS ) Kolam Retensi Sungai

Feasibility Study (FS) Kolam Retensi Sungai dilaksanakan untuk mendapatkan data dan memperoleh kesimpulan dari kelayakan kolam retensi di wilayah aliran sungai.
Feasibility Study ( FS ) kolam Retensi Sungai
A. Maksud Dan Tujuan Kegiatan 
Maksud Feasibility Study (FS) Kolam Retensi Sungai adalah untuk mengetahui potensi dan kelayakan kolam retensi sungai ditinjau dari aspek teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan.
Tujuan yang ingin dicapai dari Feasibility Study (FS) kolam retensi sungai adalah untuk mendapatkan gambaran tentang potensi, pemanfaatkan dan pengembangan wilayah sungai agar dapat dibangun kolam retensi sehingga diharapkan dapat mencegah banjir dan kepentingan lainnya.
B. Dasar Hukum 
1.  Undang-Undang Nomor: 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 42 Tahun 2008 Tentang Pengolahan Sumber Daya Air.
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 2/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen   Pekerjaan Umum yang merupakan kewenangan pemerintah dan dilaksanakan sendiri.
4. Peraturan Menteri pekerjaan Umum PR Nomor : 10/PRT/M/2015 Tentang Rencana dan Rencana Teknis.

C. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan dari Feasibility Study (FS) kolam retensi sungai mencakup beberapa item kegiatan antara lain :
1. Persiapan Kerangka Acuan Kerja ( KAK)
    Pada tahap ini kegiatan meliputi seluruh pekerjaan awal sebelum dimulainya pekerjaan, meliputi
    - Ijin Survey
    - Penyusunan Jadwal
    - Mobilisasi Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung
    - Pengumpulan Bahan-bahan study dan data awal
    - Rencana Kerja dan,
    - Tinjauan Lapangan
2. Inventarisasi Hasil study terdahulu
3. Inventarisasi Peta Topografi (Peta rupa bumi 1 :25.000 , peta digital dan lainnya)
4. Inventarisasi Data Hidrologi dan Klimatologi
5. Inventarisasi Data Demografi, ekonomi dan lainnya
6. Inventarisasi terhadap penggunaan air didaerah terkait
7. Melakukan kajian dan ringkasan terhadap semua hasil study terdahulu yang perna dilakukan dan rekomendasi dari masing-masing study tersebut.
8. Melakukan kajian ringkasan RTRW Propinsi dan kota terkait
9. Melakukan analisis atas peta topografi serta tinjauan lapangan terhadap daerah-daerah yang mempunyai potensi lokasi air baku.
10. Melakukan kajian terhadap kelayakan kolam retensi.
11. Menghitung analisis ekonomi teknik untuk pendekatan kelayakan ekonomi
12. Mengkaji aspek sosial untuk pendekatan kelayakan sosial.
13. Menyusun rekomendasi kegiatan lanjutannya beserta Kerangka Acuan Kerjanya.

Artikel dari Feasibility Study (FS) Kolam Retensi Sungai diatas akan dilanjutkan pada sesi berikutnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi rekan di dunia konsultan khusus yang bergerak di bidang T.Sipil.
Baca Artikel...