Teori Network Analysis System ( NAS )

Network Analysis System ( NAS ) merupakan alat manajemen konstruksi. Metoda Network Analysis System ( NAS ) pertama-tama digunakan oleh Pemerintah Inggris pada masa perang dunia ke II dalam memproduksi pesawat terbang secara besar-besaran. Metoda ini kemudian terus dikembangkan oleh Pemerintah Amerika Serikat pada dekade tahun 50 an sesuai dengan perkembangan teknologi yang terjadi pada saat itu.

Teori network analysis system
Setelah mengalami beberapa perubahan dan penyempurnaan dalam pengembangannya maka metoda Network Analysis System ( NAS ) dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam prosedur, yaitu :
1.Project Evaluation Review Tecnique ( PERT )
2.Critical Path Method  (CPM )

Pada artikel sebelumnya telah dibahas sekilas tentang  Network Analysis System ( NAS).
 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
baca artikel : Network Analysis System (NAS)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 
Project Evaluation Review Tecnique ( PERT ) 
Project Evaluation Review Tecnique ( PERT ) merupakan metoda Network Analysis System ( NAS ) imana waktu pelaksanaan kegiatan diestimasi bedasarkan suatu perhitungan statistika. Metoda  Project Evaluation Review Tecnique ( PERT ) ini  kebanyakan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan dimana waktu penyelesaian kegiatannya tidak dapat ditentukan secara pasti, misalnya pekerjaan riset.

Metoda ini dimana pelaksanaan diestimasikan bedasarkan perhitungan statistika yaitu mengasumsikan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan mengikuti suatu distribusi ( probability distribution ) sehingga lintasan kritis yang terbentuk merupakan kemungkinan lintasan kritis. Estimasi waktu pelaksanaan kegiatan pada metoda ini ditentukan menjadi tiga jenis kegiatan yaitu waktu optimal ( a ), waktu persimis ( b ) dan waktu paling mungkin ( m ).
1.Waktu optimal ( a ) adalah waktu yang terpendek untuk menyelesaikan kegiatan, apabila semuanya berjalan dengan semestinya. Kemungkinan bahwa kegiatan diselesaikan lebih pendek dari waktu ini adalah kurang dari 1 %.
2.Waktu persimis ( b ) adalah waktu terlama yang dibuthkan untuk menyelsaikan suatu kegiatan dengan kondisi bahwa kegiatan berjalan pada situasi yang berat. Kemungkinan bahwa kegiatan pada waktu pesimis diselesaikan lebih lama. Waktu yang diperlukan kurang dari 1 %.
3.Waktu paling mungkin ( m ) adalah waktu dimana dalam menyelesaikan suatu kegiatan waktu pelaksanaan lebih besar. 

metoda project evaluation review tecnique mengikuti fungsi beta
Dari ketiga waktu yang dijelaskan diatas untuk mencapai estimasi kegiatan, dikenal juga unsur waktu ‘ te “ yaitu waktu yang diharapkan akan dicapai dan merupakan resultante dari ketiga unsur waktu diatas. Untuk mencapai waktu dalam mengestimasi bedasarkan metoda Project Evaluation Review Tecnique ( PERT ) kemungkinan mengikuti fungsi Beta ( lihat gambar 1 ).

Dengan menggunakan ketiga unsur waktu tersebut maka didapat rumus sebagai berikut :

 
tiga unsur dalam metoda project evaluation review tecnique didapat rumus

Sekian dulu penjelasan tentang Project Evaluation Review Tecnique ( PERT ), untuk metoda Critical Path Method  (CPM ) akan dijelaskan pada sesi berikutnya.

Semoga penjelasan tentang Project Evaluation Review Tecnique ( PERT ) dapat bermanfaat bagi rekan-rekan.

Related Posts

No comments:

Post a Comment