Taksiran Biaya Proyek Konstruksi

Dapat dimaklumi bahwah pada pekerjaan konstruksi yang besar dan komplek umumnya akan menyangkut biaya proyek terutama untuk kegiatan operasi dilapangan. Dalam hal ini sudah barang tentu terutama kontraktor membutuhkan untuk membeli bermacam-macam material dan bahan-bahan. Disatu sisi kontraktor perlu tenaga ahli untuk menaksir biaya proyek untuk ikut dalam keperluan pelelangan (tender) pekerjaan.

Taksiran Biaya Proyek Konstruksi
Taksiran Biaya Proyek Konstruksi dapat berupa Taksiran Pendekatan yang dibuat oleh tenaga ahli sejalan dengan rencana pendahuluan biasanya untuk studi ekonomi proyek. Sedangkan taksiran detail atau teliti yang dibuat oleh tenaga ahli untuk kontraktor dalam hal untuk keperluan pelelangan(tender) pekerjaan. Taksiran detail atau teliti yang dibuat oleh tenaga ahli untuk pemilik berguna untuk menilai penawaran-penawaran yang diterima dari rekanan untuk pekerjaan konstruksi. Untuk taksiran detail biasanya dibuat atas dasar rencana defintif.

Umumnya dalam menaksir biaya proyek konstruksi merupakan pekerjaan penyusunan dan analisa dari berbagai macam jenis item pekerjaan yang harus dikerjakan dan dilaksanakan dalam rangka menyelesaikan proyek konstruksi.

Taksiran Biaya Proyek Konstruksi yang dibuat sebelum realisasi fisik membutuhkan studi  yang telitih dan cermat dari Dokumen Tender/kontrak terutama spesifikasi, gambar-gambar dan daftar kuantitas pekerjaan (bill of quantities).

Kontraktor harus telitih dan cermat dalam menaksir biaya proyek yang dibuat untuk seluruh item pekerjaan yang ada dalam daftar kuantitas pekerjaan (bill of quantities) sehingga tidak rugi dalam pelaksanaan fisik.

Dalam pelelangan pekerjaan atau tender kontraktor harus menjadi penawar terendah untuk beberapa proyek yang ditawarkan sepaya kelangsungan usahanya dapat berjalan, namun di satu sisi pekerjaan yang didapat dari pelelangan atau tender tidak boleh harganya terlalu rendah dikarenakan keuntungan yang didapat dari pelaksaan fisik nantinya tidak tercapai secara wajar.

Demikianlah penjelasan singkat dari Taksiran Biaya Proyek Konstruksi. Terimah kasih.
Baca Artikel...

Pengukuran Sudut

Dalam Ilmu Ukur Tanah yang dimaksud dengan Sudut adalah Besaran dari selisih Pembacaan pada dua arah selisih pembacaan kanan dan kiri. 
Pengukuran sudut dalam Ilmu Ukur Tanah dapat dibedahkan dalam tiga pengukuran sudut antara lain:

Pengukuran Sudut Tegak,Horizontal dan Bearing


1. Pengukuran Sudut Tegak
2. Pengukuran Sudut Horizontal
3. Pengukuran Sudut Bearing

Penjelasan dari ketiga pengukuran sudut diatas sebagai berikut :

1. Pengukuran Sudut Tegak

Pengukuran Sudut Tegak

Keterangan Gambar :
Z = Sudut Zenith
N = Sudut Nadir
α  + = Sudut Helling
α - = Sudut Defresi

Besarnya sudut tegak dapat ditentukan dengan mengukur atau membaca sudut Z, α+  , α–  dan sudut N.


2. Pengukuran Sudut Horizontal

Pengukuran Sudut Horizontal

Keterangan gambar sebagai berikut :

α              = Sudut
P2 = tempat berdiri alat
P3, P4 = arah pembacaan




Alat ukur Theodolit di dirikan dititik P2

a. Arahkan teropong ke P3, Alhidade Horizontal dibaca, misalnya : 25o 45’
b. Arahkan teropong ke P4, alhidade Horizontal dibaca, misalnya : 75o 78’

Jadi besarnya sudut adalah = P4 – P3
= 75o 45’ – 25o 45’
= 20o – 33’


3. Pengukuran Sudut Bearing

Sudut Bearing adalah besarnya sudut yang diukur dari arah utara maupun dari arah selatan sampai pada garis bersangkutan dengan tidak tergantung arah jarum jam. 
Besar sudut bearing adalah 0o – 90o.

Pengukuran Sudut Bearing

Keterangan gambar sebagai berikut :
a. Utara barat   = ao
b. Utara Timur = bo
c. Selatan Timur = co
d. Selatan Barat =do






Demikianlah penjelasan tentang Pengukuran Sudut dalam ilmu ukur tanah. Trimah kasih.

Baca Artikel...