Desain Beton Pracetak Untuk Lining Saluran Irigasi sebagai berikut:
1. KP 03 Saluran
2. Kekuatan beton K-225 di tempat atau K-300 Pabrikasi
3. Kondisi tanah (kemiringan tidak menyebabkan tekanan aktif, tidak ekspansif/ekspansif kecil)
4. Bentuk penampang dan jenis saluran (penentuan bentuk panel atau profil)
5. Metoda pengangkutan dan pemasangan.
6. Jalan inspeksi
7. Muka air pada saat musim kering dan jagaan
8. Frame bila tanah ekspansif kecil
Dimensi yang harus diperhatikan dalam Desain Beton Pracetak Untuk Lining Saluran Irigasi sebagai berikut:
1. Tebal desain beton pracetak : 7 – 10 cm
2. Lebar dan panjang yang optimal (meminimalkan panjang sambungan dan memudahkan pengangkutan dan pemasangan)
3. Desain sambungan lidah dan alur
4. Sambungan dengan dowel/tie bar
Toleransi Dimensi Panel Pracetak
Pelaksanaan produksi panel pracetak haru sesuai dengan dimensi dan detail sesuai dengan dimensi serta mengikuti persyaratan dalam Tabel berikut :
Beton pracetak harus mempunyai suatu kuat lentur dan kuat tekan karakteristik minimum sesuai dengan SNI 1972 tentang Cara uji slump beton, SNI 1974 tentang Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder yang dicetak dan SNI 4431 tentang Cara uji kuat lentur.
Profil - profi l beton pracetak tersebut mempertimbangkan berat, panjang dan lebar untuk pengangkutannya. Sambungan antar profil tersebut harus meminimalisir dari kebocoran.
Desain sambungan lidah dan alur
Sambungan melintang jenis lidah dan alur (shear key) harus memperhatikan hal - hal sebagai berikut:
1. Dimensi lidah alur sambungan melintang dan perkuatannya harus kuat sehingga tidak retak pada saat penyambungan lidah dan alur.
2. Lokasi lidah alur harus dilekatkan atau disambung dengan perekat untuk beton pracetak
Panel Beton Pracetak
Persyaratan panel beton pracetak adalah sebagai berikut :
1. Panel-panel beton pracetak yang dibuat dipabrik dan memerlukan pengangkutan jarak jauh , mutu minimum yang dianjurkana dalah beton K-300.
2. Panel-panel beton pracetak yang dibuat langsung dilokasi pekerjaan, mutu minimum yang dianjurkan adalah beton K-225.
3. Penentuan tipe dan dimensi beton dengan mempertimbangkan metode pelaksanaan pekerjaan , misal jenis dan bentuk saluran , kondisi tanah dan pengeringan.
4. Campuran beton normal mengacu pada SNI.
5. Panel beton pracetak perlu diberi identitas untuk mempermudah penempatan panel, sesuai dengan posisinya ;
6. Bila panel ditempatkan pada daerah tikungan , dimensi / bentuk panel perlu disesuaikan dengan geometri yan gada dan diperinci dalam gambar
Batang pengikat ( tie bar) mempunyai persyaratan :
1. Harus terbuat dari batang baja polos / ulir dengan diameter minimum sesuai denga SNI 03 - 6812 tentang Spesifikasi anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan beton.
2. Tie bar harus dilapisi bahan perekat beton sesuai dengan ketentuan .
3. Batang pengikat dipasok dalam bentuk ikatan dengan panjang tertentu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan , dalam kondisi baik dan bebas dari bahan pengotor , misal : karat, kotoran , bahan lain yang lepas, minyak, gemuk, cat, lumpur, atau bahan - bahan lainnya yang tidak dikehendaki;
Baja Tulangan
Penggunaan Baja tulangan pada konstruksi harus bebas dari kotoran , minyak, lemak, bahan-bahan organik lainnya , karat , kerak , yang dapat mempengaruhi ukuran serta sifat fisik harus dibersihakan sesuai yang disyaratkan SNI 03 - 6812 tentang Spesifikasi anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan beton.
Bahan Penutup Sambungan
Bahan untuk penutup sambungan (Join Sealant) harus dapat dituangkan dalam keadaan panas dan dapat menutup seluruh celah dan kedap air. Tata cara pelaksanaan di lapangan harus sesuai dengan yang dianjurkan oleh pabrik.
Demikianlah penjelasan Desain Beton Pracetak Untuk Lining Saluran Irigasi. Semoga bermanfaat. Terimah kasih.
pada beton precast tersebut memakai besi tulang berapa..?
ReplyDelete