Pengendalian Mutu Pekerjaan Beton

Untuk mengetahui mutu hasil dari perkejaan beton maka perlu dilakukan uji beton. Benda uji beton umumnya berbentuk kubus dan silinder. Supaya menghasilkan mutu yang optimal dan sesuai dengan spesifikasi mutu beton maka perlu dilakukan pengendalian mutu beton.
Benda uji beton berbentuk kubus dan silinder
Penegendalian mutu yang dilakukan pada pekerjaan beton berguna untuk menjamin mutu beton selama pelaksanaan pekerjaan dan sesuai dengan spesifikasi. Hal hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian mutu pada pekerjaan beton meliputi kegiatan :
1.  Pembuatan campuran percobaan
2.  Pengambilan benda uji
3.  Pembuatan benda uji
4.  Pemeriksaan benda uji dan mengadakan evaluasi mutu beton dan mutu pelaksanaan sesuai dengan PBI NI 2 1971
Benda uji beton berbentuk kubus
# Pembuatan Benda Uji
Pembuatan benda uji pada saat pelaksaan pekerjaan beton dengan cara yang salah akan memberikan hasil evaluasi mutu beton dan mutu pelaksanaan yang salah pula. Bedasarkan hal ini maka perlu dilakukan cara pembuatan benda uji yang betul. Bentuk dan ukuran benda uji umumnya dibuat sebagai berikut :
1.    Benda uji berbentuk kubus dengan ukuran sisi 10x 10 x 10 cm, 15 x 15 x 15 cm dan 20 x 20 x 20 cm.
2.    Benda uji berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
3.    Ukuran minimum benda uji 3 – 5 kali ukuran butir agregat maksimum
4.    Untuk cetakan baja digunakan Baja dengan ukuran tepat dan tidak bocor serta dioles minyak agar mudah dibuka.

Cara pembuatan benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 20 x 20 x 20 cm adalah sebagai berikut :
1. Benda uji yang telah disediahkan di isi dengan beton muda sampai ½ tinggi kemudian dipadatkan dengan tongkat pemadat baja Ø 5/8” panjang 60 cm (ujung dibulatkan) sebanyak 30 kali tusukan secara merata. Tongkat pemadat masuk sampai permukaan dasar cetakan.
2. Dilanjutkan dengan pengeisian cetakan dengan beton mudah sampai penuh. Kemudian dipadatkan lagi dengan tongkat pemadat sebanyak 30 kali tusukan secara merata. Tongkat pemadat harus masuk sampai permukaan lapisan dibawahnya.
3. Sisi-sis dari cetakan harus di ketuk dengan palu karet sampai kelihatan beton mengkilat atau tidak kelihatan lagi timbul gelembung-gelembung udara.
4. Kemudian permukaan beton harus diratakan dan ditutup dengan plastik/karung lembab, selanjutnya disimpan ditempat yang teduh dan bebas getaran selama 24 jam.
5. Setelah 24 jam buka cetakan, kemudian benda uji direndam dalam air (perawatan) atau disimpan dalam pasir basah sampai akan dilakukan pemeriksaan kekuatan beton pada umur 28 hari. Bila perlu pemeriksaan dapat dilakukan pada umur kurang dari 28 hari.

# Catatan :
1.  Untuk benda uji berbentuk kubus ukuran 10 x 10 x 10 cm dan 15 x 15 x 15 cm pelaksanaan pembuatan masing-masing benda uji sama seperti benda uji kubus ukuran 20 x 20 x 20 cm.

# Pembuatan Benda Uji Berbentuk Silinder
Untuk pembuatan benda uji berbentuk Silinder dengan ukuran 15 cm dan tinggi 30 cm langka-langka pembuatan benda uji sama sama seperti pada pembuatan benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 20 x 20 x 20 cm, tetapi hanya pada pengisisan beton yang berbeda. Pada embuatan beton kubus berbentuk silinder pengisian beton dilakukan sebanyak 3 lapis dengan tiap lapis 10 cm. jumlah tusukan untuk pemadatan berbentuk silinder dilakukan sebnyak 15 kali tusukan secara merata pada tiap lapis.

Benda uji beton berbentuk silinder

# Pemeriksaan Benda Uji
Langka selanjutnya setelah pembuatan benda uji adalah dengan melakukan pemeriksaan benda uji. Pemeriksaan benda uji dimaksudkan untuk pengujian kekuatan tekan beton, dengan cara menghancurkan benda uji ( Destructive Testing ).
alat timbang untuk uji beton
Sebelum dihancurkan benda uji ditimbang terlebih dahulu menggunakan alat timbang. Pengujian benda uji dengan cara dihancurkan dilakukan di laboratorium dengan mesin tekan.
alat laboratorium untuk uji kekuatan beton
Demikianlah penjelasan tentang pengendalian mutu pekerjaan beton semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat.

Related Posts

No comments:

Post a Comment