Penerapan Metoda NAS Pada Proyek Konstruksi

Pelaksanaan pembangunan konstruksi terutama konstruksi berskala besar perlu adanya suatu manajemen konstruksi. Dengan penerapan manejemen konstruksi maka waktu yang digunakan dalam pelaksanaan konstruksi dapat digunakan semaksimal mungkin Dan sesuai dengan shedule yAng telah direncanakan.
Oleh karena itu salah satu yang metoda yang digunakan dalam menejemen konstruksi yaitu  metoda  Network Analysis System ( NAS ). Penerapan metoda Network Analysis System ( NAS )  pada proyek-proyek konstruksi terutama proyek yang didalam pelaksanaan memerlukan manejemen sehingga dari segi waktu dapat selesai sesuai kontrak kerja dan dapat menghemat dari segi biaya konstruksi.

Network Analisis System pada proyek konstruksi
Metoda Network Analysis System ( NAS ) sebagai alat menejemen yang dilaksanakan pada proyek konstruksi harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Kemudahan dalam Menghitung dan Menggambar diagram, sehingga metoda Network Analysis System ( NAS ) yang dipakai dapat mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dalam analisa.
2. Fleksibilitas didalam menganimasi keadaan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan termasuk batasan-batasan yang ada. Hal ini dimaksudkan supaya model strategi pelaksanaan konstruksi yang akan dibuat dalam bentuk Network Analysis System ( NAS ) betul-betul merefleksi keadaan yang sesungguhnya di lapangan.
3. Kemudahan dan Dimengerti oleh personil-personil yang terlibat didalam pelaksanaan konstruksi, sehingga analiusa yang duilaksanakan dapat diikuti oleh personil-personil dari berbagai macam disiplin ilmu.

 Berdasarkan kriteria-kriteria diatas, maka prosedur Network Analysis System ( NAS ) yang digunakan adalah prosedur Critical Path Method ( CPM ). Pada artikel sebelumnya telah dijelas tentang Critical Path Method ( CPM ).
-------------------------------------------------------------
Baca artikel :   Critical Path Method ( CPM )
-----------------------------------------------------------
Dari dua macam prosedur Critical Path Method ( CPM ) yaitu Arrow Diagram Method ( ADM ) dan Precedence Diagram Method ( PDM ), dibuat perbandingan dari penjelasan  kriteria-kriteria diatas. Penjelasan perbandingan sebagai berikut :
1.Kemudahan dalam menghitung
Kedua metoda yaitu baik  metoda Precedence Diagram Method (PDM) dan Arrow Diagram Method (ADM) sebetulnya mempunyai metoda perhitungan yang sama. Apalagi digunakan menggunakan sarana komputer untuk menghitungnya.

2.Kemudahan dalam menggambar diagram
Dalam penerapan metoda NAS pada suatu pekerjaan diperlukan kecepatan untuk mengupdate kemajuan pekerjaan atau perubahan strategi pelaksanaan pekerjaan. Proses ini dituntut untuk dilaksanakan dengan cepat sehingga setiap perubahan atau kemajuan pekerjaan selalu dapat diikuti. Untuk itu dalam penerapan metoda Nas perlu adanya kemudahan dalam menggambat diagram.

3.Fleksibilitas dalam menganimasi
Salah satu faktor fleksibilitas adalah kemudahan dalam merubah diagram dan kesesuaian kaitan ketergantungan antar kegiatan dalam menganimasi keadaan yang sebenarnya.  Dalam hal ini metoda Arrow Diagram Method ( ADM ) mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi karena kemudahannya untuk diubah-ubah.

4.Kemudahan untuk dimengerti
Biasanya pemakaian metoda PDM atau ADM tergantung dari pengetahuan dasar pemakainya di dalam suatu pekerjaan. Metoda Arrow Diagram Method (ADM) lebih rumit gambarnya dibandingkan dengan Precedence Diagram Method (PDM), dikarenakan banyak kegiatan dummy. Pada metoda Precedence Diagram Method (PDM), diagram lebih mudah untuk dimengerti karena konektor ( panah ketergantungan ) sudah menyatakan secara langsung hubungan antar kegiatan.

Kesimpulan dari penjelasan kriteria diatas adalah bahwa metoda Precedence Diagram Method ( PDM ) lebih sesuai untuk digunakan apabila dalam suatu pekerjaan sering terjadi up-dating maupun perubahan kaitan ketergantungan antar kegiatan. Apabila pekerjaan yang akan dilaksanakan tidak banyak mengalami perubahan kaitan ketergantungan dan frekuensi up-dating tidak selalu sering terjadi, maka dapat digunakan metoda Arrow Diagram Method (ADM) dengan dikombinasikan dengan sistem barchart.

Demikianlah penjelasan tentang penerapan metoda Network Analisis System (NAS) pada proyek konstruksi. Semoga artikel ini bisa menjadi referensi bagi kita. Sekian.

Related Posts

No comments:

Post a Comment