Pembangunan Dermaga Sungai Pada Daerah Jalur

Indonesia negara Kepulawan dimana terdapat 5 pulau terbesar yang ada di Indonesia yaitu Pulau Sumatera, Pulau Kalimantam, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi dan Pulau Papua ( Dulu Irian Jaya). dari kesemua pulau itu terbentang dari Sabang sampai Merauke, selain itu terdapat pula pulau-pulau kecil yang terhubung dengan laut dan selat.
Disetiap pulau yang ada di Indonesia terdapat sungai-sungai besar dan keciul, yang mana sangat berguna bagi kehidupan penduduk yang tinggal di pinggiran sungai tersebut. Pembangunan Dermaga di jaur sungai sangat membantu bagi perekonomian warga setempat. Selama ini masih terdapat dermaga yang ada di jalur konstruksi masih menggunakan kayu atau papan sebagai tempat bersandar perahu, yang mana dari segi konstruksi tidak dapat betahan lama. Oleh karena itu perlu adanya upaya dari Pemerintah setempat untuk membangun dermaga di jalur sungai.
Salah satu Dermaga Sungai khususnya di daerah yang banyak di lalui jalur sungai yaitu terdapat di Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Pembangunan Dermaga di jalur tersebut mempunyai ukuran yang tidak terlalu besar, di banding dermaga yang bertada di laut. Dikarenakan jalur sungai yang terdapat di Kabupaten Banyuasin mempunyai bentang sungai tidak terlalu besar yakitu kurang lebih 15 m, maka ukuran dermaga tidak lebih dari ukuran lebar sungai.
Pembangunan dermaga dengan pondasi tiang pancang pipa diameter 8
Poto pembangunan dermaga dimana pondasi tiang pancang menggunakan pipa diameter 6. Skur diameter 3. Ukuran dermaga yang terdapat di jalur sungai menyesuaikan ukuran lebar sungai setempat, yaitu dermaga dengan ukuran 4 x 6 M2. Konstruksi tiang pancang pipa diameter 6 dengan di isi cor beton di dalamnya. Selain itu terdapat pula tangga di sebelah dermaga untuk menaikan penumpang. Waktu yang diperlukan dalam pembangunan dermaga di jalur yaitu 3 bulan. 
Konstruksi tiang pancang selain menggunakan pipa bisa menggunakan cor beton. Dari segi mutu konstruksi cor beton lebih tahan di banding pipa dikarenakan derajat keasaman (ph) di jalur sungai tinggi. Bila dibandingkan dari segi waktu konstruksi cor beton harus menunggu air sungai surut, untuk dapat dikerjakann dibanding pondasi menggunakan pipa.
alat tumbuk tiang pancang
Proses pemancangan pondasi dermaga, dimana pondai dermaga menggunakan pipa maka alat yang dipakai adalah alat tumbuk seperti poto di sebelah. Pemancangan pipa menggunakan alat tumbuk harus mencapai tanah keras. panjang pipa yang dipakai adalah 4 m.
Langka awal dalam pelaksanaan pembangunan dermaga adalah menentukan titik nol dimana lokasi dermaga akan di bangun, yang dalam hal ini di lakukan bersama Dinas terkait.  Penyediah Jasa harus menempatkan pelaksana lapangan yang akan mengurus segala kemajuan progres fisik di lapangan dan selalu berkoordinasi dengan Pengawas Dinas dan Pengawas konsultan.
Pengawas lapangan harus bisa membaca gambar, sehingga waktu pelaksanaan di lapangan tidak mengalami kendala. Selalu berkoordinasi dengan pengawas lapangan bila terdapat kendala di lapangan. Selain itu juga pelaksana lapangan bisa menghitung volume yang ada di rencana anggaran biaya (rab) sehingga volume yang ada di RAB tidak over.
Waktu pelaksanaan pembangunan dermaga harus mengacu pada kontrak yang ada dan sesuai dengan Schedule yang telah dibuat.Selesainya pembangunan dermaga sangat bermanfaat bagi masyarakat yang ada di pinggir jalur sungai.
pembangunan dermaga di jalur sungai
Semoga artikel ini dapat bermanfaat, bagi rekan-rekan yang berkecimpung di proyek.
   

Related Posts

No comments:

Post a Comment