Cara Menghitung Luas Atap Rumah

Rumah merupakan kebutuhan primer dan setiap insan pasti ingin memiliki rumah. Dari segi ekonomi rumah selalu mempunyai haga jual yang tinggi. Dalam kesempatan kali ini Saya akan berbagi tentang cara menghitung luas atap rumah. Dalam menghitung luas atap rumah bisa kita cari dengan rumus, bisa juga dengan pola gambar rumah di program AutoCAD.

Dalam menghitung luas atap rumah bisa menggunakan rumus dan gambar rumah di program AutoCAD

Untuk menghitung Luas Atap Rumah, Saya menggunakan rumus. Langka pertama adalah kita cari dahulu Lebar horizontal ujung atap rumah dan sudut kemiringan atap rumah.
Misal diketahui Lebar horizontal ujung atap rumah ( L ) =  8 meter. Sudut kemiringan atap rumah α: 30º. Ingat pada pelajaran sekolah dasar cara mencari sudut siku-siku sama kaki. 

mencari sudut segi tiga sama kaki

Dari data yang didapat :
1.    Lebar horizontal ujung atap rumah ( L ) = 8 m ≈ 800 cm
2.    Sudur kemiringan rumah, misalkan sudut α: 30º
( Kita ketahui sudut α: 30º  = 0,866 )
Maka lebar diagonal atap rumah dapat diketahui yaitu Lebar dibagi sudut α: 30º dengan rumus sebagai berikut :
                         Lebar                 800 cm            800 cm
Rumus : ----------------  = ---------------- = -------------- =  923,79 cm =  9,24 m
                        cos α                  cos 30º               0,866

rumus dalam menghitung luas atap rumah adalah panjang dikali lebar


Setelah didapat Lebar diagonal atap rumah = 9,24 m, dan atap rumah panjang kebelakang misal ( P ) = 10 m , maka tinggal kita kalikan.

Rumus : panjang x lebar = 10 m x 9,24 m = 92,40 M²
Maka di dapat  Total Luas Atap Rumah  : 92,40 M²

Demikianlah cara menghitung luas atap rumah. Bilamana dalam penjelasan diatas ada kekeliruan tolong diberi kritikan dan masukan. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat.
Baca Artikel...

Memanfaatkan Kolam Retensi Untuk Memelihara Ikan

Memelihara ikan terutama di daerah yang mempunyai sungai beraliran deras sangat menguntungkan bagi masyarakat di sekita sungai. Dialiran sungai sering kita jumpai masyarakat memelihara ikan baik menggunakan jaring atau bahan lain seperti bambu. Pemanfaatan aliran sungai untuk memelihara ikan dari segi ekonomi sangat menguntungkan karena tidak terlalu besar mengeluarkan biaya, bila dibandingkan memelihara ikan ditambak yang mana memerlukan lahan yang luas.
manfaat kolam retensi untuk memelihara ikan
Sedangkan bagi masyarakat perkotaan yang hobi memelihara ikan, sangat sulit dikarenakan lahan untuk memelihara ikan tidak tersediah. Apalagi bagi masyarakat yang tinggal di perumahan. Bagi sebagian masyarakat yang hobi memelihara ikan, walaupun lahan untuk memelihara ikan tidak tersediah berarti bukan kendala. Berbagai cara di lakukan untuk menuangkan hobi memelihara ikan walaupun ukuran kolam ikan hanya berukuran 2 m x 1,5 m misalnya atau juga lahan ada tetapi tanah untuk memelihara ikan tidak ingin  digali hanya menggunakan bahan palstik/terpal ukuran 4x6 m.

Di kota besar seperti kota Palembang ada sebagian masyarakat memanfaatkan kolam retensi untuk memelihara ikan. Pembangunan kolam retensi di kota Palembang di peruntukkan untuk menampung air pada saat musim hujan.

Kita ketahui bahwa dikota besar resapan air sangat diperlukan sehingga bila musin hujan tiba tidak terjadi banjir. Kota Palembang seperti kota-kota lainnya sering mengalami banjir, apalagi sebagian kota palembang daerah rawah. Untuk mengatasi banjir Pemerintah Kota Palembang membangun kolam retensi di berbagai tempat.

Kolam retenis yang dibangun Pemerintah Kota Palembang oleh sebagian masyarakat Palembang di manfaatkan untuk memelihara ikan. Salah satu kolam retensi yang dimanfaatkan masyarakat Palembang yaitu berada di wilayah Seberang Ilir tepatnya di Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Kotamadya Palembang.

Masyarakat di Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Kotamadya Palembang memanfaatkan kolam retensi yang telah di bangun oleh Pemerintah Kota Palembang untuk memelihatra ikan. Bahan yang di pakai masyarakat yaitu menggunakan jaring, kayu gelam, pipa paralon dan drum sebagai pelampung. Melalui Dinas Perikanan kota Palembang, masyarakat yang memelihara ikan di kolam retensi mendapat bantuan benih bibit ikan.
Kolam Retensi
Ada perbedaan memelihara ikan di sungai atau di tambak dengan memelihara ikan di kolam retensi. Kalau memelihara ikan di sungai apalagi aliran sungai deras lancar dampak bahan yang berbahaya tidak terlalu tinggi. Terutama di hulu sungai tidak ada pabrik. Memelihara ikan di tambak terutama bahan-bahan yang berbahaya terhadap kelangsungan hidup ikan sangat kecil dikarenakan air yang dialiri di tambak ikan tidak dari pembuang rumah tangga atau pabrik.
Sedangkan memelihara ikan di kolam retensi dampak air yang tercemar tinggi, perlu diketahui selain untuk menampung air bila hujan datang, air dari pembuang rumah tangga juga mengalir ke kolam retensi. Inilah yang berdampak terhadap kelangsungan hidup ikan di kolam retensi. Dari penjelasan di atas dapat ditarik suatu penjelasan bahwa memelihara ikan baik di sungai, di tambak atau di kolam retensi  dampak terhadap bahan berbahaya bagi kelangsungan hidup ikan pasti ada, hanya derajat keasamaan air masing – masing berbeda.

Sekian penjelasan tentang memelihara ikan di kolam retensi. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita, terutama bagi yang hobi memelihara ikan. Sekian dan terimah kasih.  Salam blogger.
Baca Artikel...

Menghitung Rencana Anggaran Biaya Proyek

Pekerjaan konstruksi baik berskala besar maupunsedang perlu dilakukan suatu perhitungan biaya, sehingga dapat diketahui berapa besar jumlah  biaya yang dibutuhkan dalam pekerjaan proyek.Sebelum memulai pekerjaan proyek perlu dilakukan survey lokasi,dimana dalam survey lokasi dapat diketahui item pekerjaan apa yang diperlukan.
Pekerjaan konstruksi perlu adanya rencana anggran biaya

Dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) ada beberapa hal yang diperlukan yaitu Volume Pekerjaan, Analisa Harga Satuan Pekerjaan dan Harga Satuan Pekerjaan.Dalam artikel ini kita coba membuat suatu Rencana Anggaran Biaya Proyek Pekerjaan Pasangan Saluran. Setelah semua itu telah dipenuhi, maka langka selanjutnya adalah mencari Volume Pekerjaan Pasangan Saluran. 
Setelah volume pekerjaan pasangan saluran didapat maka buat form, seperti screnshoot dibawah ini :

Form Rencana Anggaran Biaya ( RAB)
Setelah form selesai, dilanjutkan pada pengisian kolom, biasanya dimulai pada pekerjaan A yaitu Pekerjaan Pendahuluan yang mana terdapat beberapa item pekerjaan seperti pekerjaan pembersihan lapangan, pekerjaan pengukurandan pasangan bouwplank, biaya air kerja, pembuatan papan nama proyek dan sewa direksi keet.Dilanjutkan pada Pekerjaan B yaitu Pekerjaan Pasangan Saluran. Lihat screenshot dibawah ini:
Rencana Anggaran Biaya pekerjaan Pasangan Saluran
Nilai Harga Satuan di dapat dari Analisa Harga Satuan Pekerjaan. Untuk harga satuan pekerja dan bahan dan material didapat dari Daftar Harga Satuan Upah dan Bahan dimana  Daftar Harga Satuan Upah dan Bahan ini kita bisa dapat dari Dinas Terkait atau Pemerintah setempat. 
Sedangkan Nilai Jumlah Harga didapat dari perkalian antara Volume dan Harga Satuan.

Analisa Satuan Pekerjaan
analisa satuan pekerjaan standar nasional indonesia


Daftar Harga Satuan Upah dan Bahan
Daftara Harga Satuan Upah dan Bahan.



Setelah Rencana Anggaran Biaya selesai, dilanjutkan dengan membuat Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya. 
Rekapitulasi ini merupakan rekap seluruh Pekerjaan Pendahuluan dan Pekerjaan Pasangan Saluran. Lihat screenshot dibawah ini:
Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
Demikianlah penjelasan cara Menghitung Rencana Anggaran Biaya ( RAB ). Bilamana dalam penjelasan diatas ada kekeliruan tolong diberi masukan. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat.
Baca Artikel...

Cara Menghitung Volume Saluran Irigasi

Sebagai diketahui bahwa, sebelum memulai suatu pekerjaan kontraktor menelitih volume pekerjaan yang terdapat didalam Rencana Anggaran Biaya ( RAB ). Setelah menerima dan menelitih RAB yang diterima dari Pemilik Proyek, maka volume RAB harus di sesuaikan dengan ukuran yang terdpat didalam gambar kerja.


Volume saluran harus dosesuaikan dengan ukuran gambar kerja
Diawal pekerjaan atau sebelum memulai pekerjaan kontraktor harus melakukan Fiel Engineering dimana tujuan dari fiel engineering setahu saya adalah mencocokan volume pekerjaan di RAB dengan pelaksanaan dilapangan nantinya. Jangan sampai volume pekerjaan di RAB tidak cocok dilapangan. Misalnya kontrak awal pekerjaan pasangan batu volume 200 M3. Tetapi pada saat aplikasi dilapangan pekerjaan pasangan batu volume hanya bisa terpasang 150 m3. Artinya sisa volume 50 M3.

Oleh karena itu kontraktor harus mempunyai tenaga teknik yang bisa menghitung volume pekerjaan. Menghitung volume saluran irigasi apakah saluran menggunakan bahan batu kali atau cor beton metoda sama. Hanya bahan yang digunakan ada perbedaan. Kalau saluran menggunakan batu berarti apakah menggunakan (batu kali, batu pecahg, batu gunung), pasir, air dan semen, sedangkan saluran cor beton menggunakan aggregat, pasir, air dan semen.

Salah satu contoh cara menghitung volume saluran irigasi adalah sebagai berikut. Misal akan dibangun saluran irigasi dalam menyalurkan air untuk kebutuhan sawah dengan panjang 500 meter. Dimensi dari saluran irigasi yaitu lebar atas 1,20 meter, lebar bawah 1 meter dengan kedalam 1 meter. Tampak pada screenshot dibawah ini.

Bentuk saluran irigasi berbentuk Trapesium


1. Langka pertama kita hitung dimensi luar dari saluran irigasi dengan data sevagai berikut :
a. Lebar atas ( L1 ) = 1,20 m
b. Lebar bawah (L2) : 1 meter
c. Kedalaman saluran ( H ) : 1,10 meter
 
               Rumus : ( L1 + L2 )/2 x H

    Volume 1 : ( 1,20 + 1 )/2 x 1,10 = 1,21 m


2. Langka kedua hitung dimensi dalam dengan data sebagai berikut :
a. Lebar atas ( L1 ) : 80 cm ,
b. Lebar bawah (L2) : 60 cm
c. Kedalaman saluran ( H ) : 90 cm
  
              Rumus : ( L1 + L2 )/2 x H
    Volume 2 : ( 0,80 + 0,60 )/2 x 0,90 = 0,63 m

Catatan : ubah satuan cm
Didapat volume yaitu :
Volume Dimensi luar – Volume Dimensi dalam : 1,21 m – 0,63 m = 0,58 m2
Diketahui Panjang Saluran Irigasi 500 m, maka total volume saluran adalah 500 m x 0,58 M2 = 290 M3. Karena di gambar kerja bentuk saluran irigasi Trapesium maka rumus seperti diatas.

Demikianlah cara menghitung volume saluran irigasi. Bilamana dalam penjelasan diatas ada kekeliruan tolong diberi kritikan dan masukan. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat.
Baca Artikel...

Cara Membuat Time Schedule Proyek

Kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan fisik, terutama pekerjaan yang berskala besar perlu penanganan yang telitih dan perlu memperhatikan waktu yang diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan. Waktu sangat menentukan demi keberhasilan dari pekerjaan yang ditangani.Sebelum pelaksanaan perkerjaan dimulai, kontrak kerja yang telah ditandatangani, maka kontraktor membuat time shedule. Sebagai acuan dari time schedule adalah Rencana Anggaran Biaya ( RAB ). 

sebagai acuan membuat time schedule adalah rencana anggaran biaya
Time Schedule atau dikenal juga "Kurva S" merupakan rangkaian kegiatan dalam bentuk seperti huruf S. Time Schedule atau Kurva S mencerminkan kemajuan proyek bedasarkan kegiatan berlangsung, waktu serta bobot ( % ) perkerjaan yang di presentasikan sebagai presentase kumulatif dari seluruh item kegiatan proyek. Implementasi dari Time Schedule atau Kurva S yaitu dapat memberikan
informasi mengenai kemajuan pekerjaan di lapangan dengan membandingkan terhadapa jadwal rencana. Dari Time Schedule atau Kurva S dapat diketaui pekerjaan berlangsung, apakah pekerjaan mengalami keterlambatan atau ada kemajuan percepatan dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan proyek. Pada kesempatan yang baik ini, saya mencoba berbagi pada rekan-rekan yang berkerja di proyek bagaimana cara membuat Time Schedule proyek. Langka pertama Anda telah mempunyai Rencana Anggaran Biaya ( RAB ). Buat Bobot ( % ) dari setiap item pekerjaan di dalam Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) dalam bentuk Microsoft Office Excel.
--------------------------------------------------------------------
Baca : Cara Mencari Persentase Bobot Pekerjaan
--------------------------------------------------------------------
Setelah Bobot ( % ) dari setiap item pekerjaan dibuat, selanjutnya buat kolom di Microsoft Office Excel. Anda harus mengetahui kontrak proyek berlangsung berapa lama. Disini Saya buat contoh kontrak proyek selama 4 bulan. Berarti masa pelaksanaan pekerjaan selama 120 hari kalender kerja. Lihat screenshot dibawah ini.

contoh time schedule


Setelah kolom dibuat, selanjutnya isi kolim 1 sampai dengan kolom 17 dengan pembagian item pekerjaan. Dari contoh diatas untuk pekerjaan pembersihan lapangan kita bagi 2 minggu yaitu di minggu 1 (satu) dan minggu 17 akhir proyek.  Nilai persentase 0,123 dibagi 2 hasil 0,061 %. Lakukan semua item pekerjaan seperti contoh “Pekerjaan pembersihan” diatas sampai semua item pekerjaan.

1. LANGKA KE 1


Langka berikutnya buat lagi kolom seperti yang saya beri warna merah, lihat screenshot dibawah ini :
 
cara membuat time schedule

Berikutnya jumlahkan kolom 1 (satu) mulai item pekerjaan Pembersihan Lapangan sampai dengan item pekerjaan Plesteran Caping/kepala Ad. 1:2 dan hasil dari penjumlahan itu diisi di Rencana Mingguan. Lakukan semua penjumlahan ( + ) item pekerjaan seperti contoh diatas sampai pada kolom 17.
Sekarang kita cari nilai untuk kolom 1 pada Rencana Mingguan Kumulatif. Baris ke 2 (dua) Kolom 1 Rencana Mingguan Kumulatif di ambil dari Rencana Mingguan. Jadi nilainya adalah 0,069.
Baris ke 2 pada kolom 2  Rencana Mingguan Kumulatif  nilai 0,199 didapat dari penjumlahan nilai 0,069 + 0,130 = 0,199.
Lakukan penjumlahan seperti cara diatas, cara mencari Rencana Mingguan Kumulatif sampai pada kolom ke 17 dan hasilnya pada kolom ke 17 di Rencana Mingguan Kumulatif adalah 100 %.seperti screenshot dibawah ini:


cara membuat time schedule


Setelah nilai pada kolom ke 17 genap 100 %, maka langka selanjutnya kita buat Time Schedule atau " Kurva S " Ikuti langka-langka berikut ini :
1. Pada Rencana Mingguan Kumulatif  dari kolom 1 sampai kolom 17 Anda blok. Lalu Klik " insert " terus klik " Line ".
terus klik tool seperti screenshot  dibawah ini :

cara membuat time schedule


setelah diklik, maka akan muncul bentuk kurva S. Lihat screenshot dibawah ini  :


cara membuat time schedule


2. LANGKA KE 2

Selanjutnya tampak seperti screenshot diatas, Anda delet semua angka/nilai kecuali garis warna biru jangan anda Delet karena itu yang akan dijadikan sebagai Kurva S. Arahkan mouse pada angka, klik kanan dan akan muncul tool, seperti screenshot  dibawah ini  :

cara membuat time schedule


Setelah semua angka/nilai , Anda delet maka hasilnya akan tampak seperti screenshot di  dibawah ini :

cara membuat time schedule


Kurva S belum selesai , sekarang kita masuk pada langka ke 3.

3. LANGKA KE 3

Tampak screenshot diatas Anda arahkan mouse pada garis tepi lalu klik kanan, maka akan muncul " Format Chart Area " lalu Anda klik bulatan kecil " No fill " disebelah kanan terus klik close. Seperti screenshot dibawah ini  :

cara membuat time schedule


setelah Anda klik bulatan kecil " No fill " disebelah kanan trus close, maka hasilnya seperti tampak pada screenshot dibawah ini :


cara membuat time schedule


4. LANGKA KE 4

Pada langka ke 4 sama seperti pada langka ke 3, Arahkan mouse pada garis tepi lalu klik kanan, maka akan muncul " Format Chart Area ". Terus Klik " Border color" dan klik " No line " di sebelah kanan trus klik close. seperti screenshot dibawah ini  :


cara membuat time schedule



setelah Anda klik bulatan kecil " No fill " disebelah kanan trus close, maka hasilnya seperti tampak pada screenshot dibawah ini :


cara membuat time schedule


5. LANGKA KE 5 

Langka terakhir adalah Anda klik pada garis biru seperti Kurva S, atur garis tepi kiri, kanan, atas dan bawah. hasil tampak pada screenshot dibawah ini  :


cara membuat time schedule

Demikianlah cara membuat Time Schedule atau Kurva S. Bilamana dalam tulisan di artikel ini terdapat kesalahan tolong beri kritikan dan juga masukan. Bagi rekan-rekan yang masih kesulitan dalam membuat Time Schedule bisa contact saya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagai kita semua, terlebih bagi rekan-rekan yang bekerja diproyek.

Baca Artikel...

Cara Mencari Persentase Bobot Pekerjaan

Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi, item pekerjaan yang terdapat di dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) sangat diperlukan guna mengetahui apa saja yang dikerjakan kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan baik di dalam proyek Pemerintah maupun pada proyek swasta, dimana di dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) itulah pedoman kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan.

persentase bobot pekerjaan sebagai acuan untuk perhitungan progres mingguan
Didalam Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) terdapat item pekerjaan, satuan pekerjaan, volume pekerjaan, harga satuan pekerjaan dan jumlah harga satuan pekerjaan. Pekerjaan konstruksi baik di Pemerintahan dan swasta biasanya selalu terdapat Struktur Organisasi Proyek. Mulai dari struktur paling atas yaitu Project Maneger ( PM ) atau di Pemerintahan struktur paling atas yaitu General Superitendent ( GS ). Dibawah dari Project Maneger  dan General Superitendent  terdapat Supervisor atau Site Manager ( SM ) dan Pelaksana Lapangan. Sampai pada struktur paling bawah biasanya ada bagian logistik dan administasi.
Seiring berjalannya pelaksanaan pekerjaan di lapangan, terutama kontraktor yang bergerak di bidang Pemerintahan waktu pelaksanaan pekerjaan telah ditetapkan apakah kontrak pekerjaan 4 bulan, 5 bulan, 6 bulan dan kontrak tahun jamak selama 2 tahun pelaksanaan pekerjaan.

Selama pelaksana pekerjaan dilapangan kontraktor harus menghitung Progres fisik di lapangan. Sebelum menghitung Progres fisik di lapangan kontraktor harus  membuat Bobot (%) item pekerjaan yang terdapat di dalam Rencana Anggaran Biaya ( RAB ). Bobot ( % ) item pekerjaan ini harus dicari baik anda sebagai Project Manager, General Superitendent, Supervisor, Site Manager atau Pelaksana lapangan yang mana nantinya bobot ( % ) ini lah yang akan di jadikan untuk menghitung Porgres fisik mingguan di lapangan.

Pada kesempatan yang baik ini saya akan menjelaskan bagaimana cara mencari persentase bobot ( % ) per item pekerjaan.  Dalam mencari persentase bobot ( % ) per item pekerjaan sangat mudah apalagi Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) telah ada. Program yang dipakai biasanya adalah Microsoft Office Excel.

Rumus yang dipakai untuk mencari persentase bobot ( % ) adalah :

Bobot ( % ) =Jumlah harga Satuan (per item pekerjaan) dibagi total seluruh item pekerjaan sebelum PPn di kali 100 %.

Salah satu contoh yaitu item pekerjaan : Divisi 2. Drainase

2.1  Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air   -----> Rp.      17.369.125,00

Nilai Jumlah harga Satuan di dapat dari perkalian yaitu Volume dikali harga satuan.
Dari contoh ini Volume item pekerjaan Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air adalah 245,50 M3.

Nilai harga satuan adalah Rp. 70.750.

Jadi : 245,50 M3 x Rp. 70.750 = Rp. 17.369.125,00

Lihat pada sreenshot dibawah ini.

Volume dikali Harga satuan sama dengan Jumlah harga satuan


Setelah didapat Jumlah Harga Satuan langka selanjutnya adalah dengan menjumlahkan seluruh item pekerjaan, sehingga didapat Total Jumlah Harga Satuan. Tampak pada sreenshot disebelah kiri.

dengan menjumlahkan seluruh item pekerjaan didapat total nilai seluruh harga satuan


Sekarang tinggal mencari Bobot ( % ) sesuai Rumus diatas dengan item pekerjaan :
2.1  Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air   -----> Rp.       17.369.125,00
Total seluruh item pekerjaan sebelum PPn                   -----> Rp.  2.751.709.401,16
Jadi :

Rp. 17.369.125,00
------------------------------ x 100
Rp. 2.751.709.401,16
= 0,631 %

Lihat pada sreenshot dibawah ini.

bobot (%) sama dengan jumlah harga satuan dibagi total harga satuan dikali 100%


Setelah didapat Bobot ( % ) per item pekerjaan, selanjutnya jumlahkan seluruh Bobot (%) per item pekerjaan, maka hasil Bobot (%) adalah 100 %.

Tampak pada sreenshot dibawah ini.

Jumlah seluruh bobot (%) per item pekerjaan di dapat bobot (%) adalah 100 %


Demikianlah artikel cara mencari persentase bobot pekerjaan, semoga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang bekerja di kontraktor atau konsultan.
Baca Artikel...

Penerapan Metoda NAS Pada Proyek Konstruksi

Pelaksanaan pembangunan konstruksi terutama konstruksi berskala besar perlu adanya suatu manajemen konstruksi. Dengan penerapan manejemen konstruksi maka waktu yang digunakan dalam pelaksanaan konstruksi dapat digunakan semaksimal mungkin Dan sesuai dengan shedule yAng telah direncanakan.
Oleh karena itu salah satu yang metoda yang digunakan dalam menejemen konstruksi yaitu  metoda  Network Analysis System ( NAS ). Penerapan metoda Network Analysis System ( NAS )  pada proyek-proyek konstruksi terutama proyek yang didalam pelaksanaan memerlukan manejemen sehingga dari segi waktu dapat selesai sesuai kontrak kerja dan dapat menghemat dari segi biaya konstruksi.

Network Analisis System pada proyek konstruksi
Metoda Network Analysis System ( NAS ) sebagai alat menejemen yang dilaksanakan pada proyek konstruksi harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Kemudahan dalam Menghitung dan Menggambar diagram, sehingga metoda Network Analysis System ( NAS ) yang dipakai dapat mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dalam analisa.
2. Fleksibilitas didalam menganimasi keadaan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan termasuk batasan-batasan yang ada. Hal ini dimaksudkan supaya model strategi pelaksanaan konstruksi yang akan dibuat dalam bentuk Network Analysis System ( NAS ) betul-betul merefleksi keadaan yang sesungguhnya di lapangan.
3. Kemudahan dan Dimengerti oleh personil-personil yang terlibat didalam pelaksanaan konstruksi, sehingga analiusa yang duilaksanakan dapat diikuti oleh personil-personil dari berbagai macam disiplin ilmu.

 Berdasarkan kriteria-kriteria diatas, maka prosedur Network Analysis System ( NAS ) yang digunakan adalah prosedur Critical Path Method ( CPM ). Pada artikel sebelumnya telah dijelas tentang Critical Path Method ( CPM ).
-------------------------------------------------------------
Baca artikel :   Critical Path Method ( CPM )
-----------------------------------------------------------
Dari dua macam prosedur Critical Path Method ( CPM ) yaitu Arrow Diagram Method ( ADM ) dan Precedence Diagram Method ( PDM ), dibuat perbandingan dari penjelasan  kriteria-kriteria diatas. Penjelasan perbandingan sebagai berikut :
1.Kemudahan dalam menghitung
Kedua metoda yaitu baik  metoda Precedence Diagram Method (PDM) dan Arrow Diagram Method (ADM) sebetulnya mempunyai metoda perhitungan yang sama. Apalagi digunakan menggunakan sarana komputer untuk menghitungnya.

2.Kemudahan dalam menggambar diagram
Dalam penerapan metoda NAS pada suatu pekerjaan diperlukan kecepatan untuk mengupdate kemajuan pekerjaan atau perubahan strategi pelaksanaan pekerjaan. Proses ini dituntut untuk dilaksanakan dengan cepat sehingga setiap perubahan atau kemajuan pekerjaan selalu dapat diikuti. Untuk itu dalam penerapan metoda Nas perlu adanya kemudahan dalam menggambat diagram.

3.Fleksibilitas dalam menganimasi
Salah satu faktor fleksibilitas adalah kemudahan dalam merubah diagram dan kesesuaian kaitan ketergantungan antar kegiatan dalam menganimasi keadaan yang sebenarnya.  Dalam hal ini metoda Arrow Diagram Method ( ADM ) mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi karena kemudahannya untuk diubah-ubah.

4.Kemudahan untuk dimengerti
Biasanya pemakaian metoda PDM atau ADM tergantung dari pengetahuan dasar pemakainya di dalam suatu pekerjaan. Metoda Arrow Diagram Method (ADM) lebih rumit gambarnya dibandingkan dengan Precedence Diagram Method (PDM), dikarenakan banyak kegiatan dummy. Pada metoda Precedence Diagram Method (PDM), diagram lebih mudah untuk dimengerti karena konektor ( panah ketergantungan ) sudah menyatakan secara langsung hubungan antar kegiatan.

Kesimpulan dari penjelasan kriteria diatas adalah bahwa metoda Precedence Diagram Method ( PDM ) lebih sesuai untuk digunakan apabila dalam suatu pekerjaan sering terjadi up-dating maupun perubahan kaitan ketergantungan antar kegiatan. Apabila pekerjaan yang akan dilaksanakan tidak banyak mengalami perubahan kaitan ketergantungan dan frekuensi up-dating tidak selalu sering terjadi, maka dapat digunakan metoda Arrow Diagram Method (ADM) dengan dikombinasikan dengan sistem barchart.

Demikianlah penjelasan tentang penerapan metoda Network Analisis System (NAS) pada proyek konstruksi. Semoga artikel ini bisa menjadi referensi bagi kita. Sekian.

Baca Artikel...