Showing posts with label Volume. Show all posts
Showing posts with label Volume. Show all posts

Jenis Struktur Konstruksi Atap

Atap merupakan bagian dari struktur bangunan yang mana atap berfungsi sebagai penutup atau pelindung baik dari panas matahari maupun hujan. 

Stuktur atap terdiri dari tiga bagian utam yaitu rangka kuda-kuda, Gording dan Penutup Atap. 

Sedangkan penutup atap itu sendiri didukung oleh struktur rangka atap yang mana terdiri atas kuda-kuda, gording, usuk dan reng.


Jenis Struktur Konstruksi Atap


Jenis Struktur Konstruksi Atap terdiri dari Struktur Dinding Rangka Kayu, Kuda-Kuda dan Rangka Kayu,Struktur Baja Konvensional dan Struktur Baja Ringan. 

Selain itu ada juga struktur konstruksi atap dari Dak Beton yang bisa digunakan sebagai atap datar. 

Jenis Struktur Konstruksi Atap Berdasarkan Bentuk Atap terdiri atas : 

1. Atap Pelana 

2. Atap Limasan 

3. Atap Perisai

4. Atap Perisai Buntung

5. Atap Pelana Lengkung

6. Atap Kemah (Limas)

7. Atap Kerucut

8. Atap Menara

9. Atap Gergaji atau Gerigi 

10. Atap Tenda Patah (Joglo) dengan Soko Guru 

11. Atap Tenda Patah (Joglo) tanpa Soko Guru 


GAMBAR ATAP


Konstruksi Atap Pelana


Konstruksi Atap Gergaji atau Gerigi


Konstruksi Atap Joglo dengan Soko Guru


Konstruksi Atap Joglo Tanpa Soko Guru


Demikian penjelasan singkat tentang Jenis Struktur Konstruksi Atap. Terimah kasih.

Baca Artikel...

Cara Menghitung Volume Pasangan Batu

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas cara menghitung volume pasangan batu. Bagi mereka yang bekerja di bidang konstruksi, baik itu pekerjaan Drainase, jalan raya pasti sering menjumpai pekerjaan pasangan batu. Pekerjaan pasangan batu bisa menggunakan bahan batu bela, batu bulat disamping bahan lain seperti semen dan air.

Seorang Estimator setelah mendapat Gambar Kerja akan mencari volume sesuai dengan gambar kerja, setelah itu dituangkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Pada gambar diatas kita diketahui :

B1 = 0,30 m

B2 = 0,80 m

H1 = 1,50 m

H2 = 0,75 m

Misal panjang 500 m

Ditanya berapa Volume pasangan batu ?

Jawaban :

Jadi Volume Pasangan Batu (M3) yaitu :


1.Kita cari dulu bagian bidang atas

  = (B1+B2)/2 x h1

  = (0,3 + 0,8)/2 x 1,50 

  = 0,83 m

  

2.Bagian bidang Bawah

  = (B2 x h2)

  = (0,8 x 0,75)

  = 0,60 m

  Jumlahkan bagian bidang atas dan bidang bawah

  = (0,83 + 0,60) x Panjang

  = (0,83 + 0,60) x 500

  = 715 M3


Jadi total pasangan batu yang dibutuhkan adalah 715 M3.

Demikianlah penjelasan singkat dan sederhana cara Menghitung Volume Pasangan Batu. Terimah kasih.

Baca Artikel...

Menghitung Volume Pekerjaan Pasangan Batu

Dalam kehidupan sehari hari sering kita jumpai uatu pekerjaan baik pekerjaan konstruksi seperti pekerjaan jalan,  pekerjaan gedung, pekerjaan jembatan dan lain-lain.

Bagi kita atau orang yang bekerja di bidang konstruksi maka menghitung berapa banyak kebutuhan bahan atau material bangunan untuk pekerjaan atau menghitung volume pekerjaan menjadi suatu keharusan.

Menghitung Volume Pekerjaan Pasangan Batu



Pada kesempatan baik ini Saya akan mencoba menjawab salah satu pertayaan dari teman kita dari artikel saya yaitu cara menghitung volume saluran irigasi. Pertayaan yang diajukan yaitu bagaimana cara menghitung volume pekerjaan pasangan batu.

Pekerjaan Pasangan Batu biasanya sering kita jumpai pada pekerjaan pondasi rumah, pekerjaan saluran konstruksi jalan, pekerjaan tembok penahan atau Talud, pekerjaan saluran irigasi dan lain sebagainya.

Di artikel bagaimana cara menghitung volume pekerjaan pasangan batu Saya akan coba menjelaskan cara menghitung pekerjaan pasangan batu pondasi rumah dan cara menghitung pekerjaan pasangan batu pada saluran konstruksi jalan.

I.  Pekerjaan Pasangan Batu Pondasi Rumah
II. Pekerjaan Pasangan Batu Konstruksi Jalan

Penjelasan dari pekerjaan pasangan batu sebagai berikut:

I. Pekerjaan Pasangan Batu Pondasi Rumah


Pekerjaan Pasangan Batu Pondasi Rumah



Dari contoh pasangan pondasi batu kali gambar diatas bisa kita dapat Data-Data sebagai berikut :

a. Lebar Atas ( La ) : 40 cm
b. Lebar Bawah ( Lb ) : 60 cm
c. Tinggi Pondasi ( H ) : 80 cm
d. Panjang Pondasi  ( P ) : 300 meter

Cara menghitung sebagai berikut :

Rumus menghitung pasangan batu


Hasil perkalian pasangan batu


II. Pekerjaan Pasangan Batu Pada Saluran Konstruksi Jalan


Pasangan batu kali





Dari contoh saluran pasangan batu kali gambar diatas bisa kita dapat Data-Data sebagai berikut :

a.Lebar Atas ( La ) : 1.20 cm
b.Lebar Bawah ( Lb )       : 98 cm
c.Tinggi Saluran ( H ) : 80 cm
d.Panjang Pondasi ( P )   : 500 meter

Cara menghitung sebagai berikut :

1. Langka Pertama kita hitung Dimensi bagian Luar Saluran

Data Dimensi bagian luar Saluran adalah :
a.Lebar Atas ( La ) : 1.20 cm
b.Lebar Bawah ( Lb ) :   98 cm
c.Tinggi Saluran ( T )          :   80 cm

Rumus = ( La + Lb ) / 2 x T
        = ( 1.20 + 0,98 )/ 2 x 0,80
        = 0,87 M2

2. Langka Kedua kita hitung Dimensi bagian Dalam Saluran

Data Dimensi bagian Dalam Saluran adalah :
a.Lebar Atas ( La )         : 80 cm
b.Lebar Bawah ( Lb )         : 60 cm
c.Tinggi Saluran ( T )         : 70 cm

Rumus = ( La + Lb ) / 2 x T
        = ( 0,80 + 0,60 )/ 2 x 70
         = 0,49 M2

3.Setelah di dapat Volume saluran bagian dalam dan Volume saluran bagian luar, maka hasilnya kita kurangi.
a.Volume saluran luar = 0,87 M2
b.Volume saluran dalam = 0,49 M2

c.Volume = 0,87 M2 – 0,49 M2
        = 0,38 M2

d.Jadi total volume pekerjaan pasangan batu dengan panjang 500 meter adalah :

Total Volume = 500 M x 0,38 M2
                = 191 M3

Demikianlah penjelasan bagaimana cara menghitung volume pekerjaan pasangan batu. Semoga bermanfaat. Terimah kasih.

Baca Artikel...

Menghitung Luas Pasangan Keramik

Perencanaan bangunan terutama dalam hal menghitung volume disetiap item pekerjaan merupakan satu kesatuan dimulai tahap awal yaitu survey lokasi hingga bisa diketahui jenis pondasi yang akan digunakan, beda tinggi dan lain sebagainya. Setelah selesai survey lokasi langka selanjutnya adalah menggambar bangunan yang direncanakan dan terkahir menghitung volume setiap item pekerjan bangunan tersebut.

Cara Menghitung Luas Pasangan Keramik




Pada kesempatan ini Saya akan berbagi bagaimana cara mengitung luas pasangan keramaik.
Salah satu contoh pasangan keramik yang Saya hitung adalah bangunan gedung Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) 3 lokal.
Data bangunan  gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 lokal adalah :

1. Lebar                                       :  7 m
2. Panjang                                   :  9 m
3. Panjang 3 lokal                      :  27 m
4. Lebar Teras                            :  2 m
5. Panjang Teras                       :  27 m
6. Tebal dinding bangunan     :  12 cm ≈ 0,12

Hitungan sebagai berikut :

1. Mengitung luas lokal bangunan

   ( 7 – 0,12 ) x ( 9 – 0,12 ) = 61, 09 m

   61,09 x Jumlah lokal gedung = 61,09 x 3 = 183,28 m

2. Menghitung luas teras depan

   Lebar teras : 2 m dan panjang teras 27 m , jadi :

   =( 2 – 0,06 ) x 27 = 52,38 m
  
   # angka 0,06  didapat dari tebal dinding bangunan sekolah yaitu 12 cm, jadi kita bagi 2 didapat 0,06

3. Jadi total luas Pasanga keramik untuk 3 lokal bangunan sekolah ditambah teras depan adalah :
   = Luas lokal bangunan + Luas Teras  sekolah
   =  183,28 m + 52,38 m
   = 235,66  M2
 


Denah pola lantai pasangan keramik 3 lokal






Demikanlah cara menghitung luas pasangan keramik, saran dan masukan sangat berati bagi saya. Terimah kasih.


Baca Artikel...

Cara Menghitung Luas Atap Rumah

Rumah merupakan kebutuhan primer dan setiap insan pasti ingin memiliki rumah. Dari segi ekonomi rumah selalu mempunyai haga jual yang tinggi. Dalam kesempatan kali ini Saya akan berbagi tentang cara menghitung luas atap rumah. Dalam menghitung luas atap rumah bisa kita cari dengan rumus, bisa juga dengan pola gambar rumah di program AutoCAD.

Dalam menghitung luas atap rumah bisa menggunakan rumus dan gambar rumah di program AutoCAD

Untuk menghitung Luas Atap Rumah, Saya menggunakan rumus. Langka pertama adalah kita cari dahulu Lebar horizontal ujung atap rumah dan sudut kemiringan atap rumah.
Misal diketahui Lebar horizontal ujung atap rumah ( L ) =  8 meter. Sudut kemiringan atap rumah α: 30º. Ingat pada pelajaran sekolah dasar cara mencari sudut siku-siku sama kaki. 

mencari sudut segi tiga sama kaki

Dari data yang didapat :
1.    Lebar horizontal ujung atap rumah ( L ) = 8 m ≈ 800 cm
2.    Sudur kemiringan rumah, misalkan sudut α: 30º
( Kita ketahui sudut α: 30º  = 0,866 )
Maka lebar diagonal atap rumah dapat diketahui yaitu Lebar dibagi sudut α: 30º dengan rumus sebagai berikut :
                         Lebar                 800 cm            800 cm
Rumus : ----------------  = ---------------- = -------------- =  923,79 cm =  9,24 m
                        cos α                  cos 30º               0,866

rumus dalam menghitung luas atap rumah adalah panjang dikali lebar


Setelah didapat Lebar diagonal atap rumah = 9,24 m, dan atap rumah panjang kebelakang misal ( P ) = 10 m , maka tinggal kita kalikan.

Rumus : panjang x lebar = 10 m x 9,24 m = 92,40 M²
Maka di dapat  Total Luas Atap Rumah  : 92,40 M²

Demikianlah cara menghitung luas atap rumah. Bilamana dalam penjelasan diatas ada kekeliruan tolong diberi kritikan dan masukan. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat.
Baca Artikel...