Showing posts with label Rumus. Show all posts
Showing posts with label Rumus. Show all posts

Cara Menghitung Volume Pasangan Batu

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas cara menghitung volume pasangan batu. Bagi mereka yang bekerja di bidang konstruksi, baik itu pekerjaan Drainase, jalan raya pasti sering menjumpai pekerjaan pasangan batu. Pekerjaan pasangan batu bisa menggunakan bahan batu bela, batu bulat disamping bahan lain seperti semen dan air.

Seorang Estimator setelah mendapat Gambar Kerja akan mencari volume sesuai dengan gambar kerja, setelah itu dituangkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Pada gambar diatas kita diketahui :

B1 = 0,30 m

B2 = 0,80 m

H1 = 1,50 m

H2 = 0,75 m

Misal panjang 500 m

Ditanya berapa Volume pasangan batu ?

Jawaban :

Jadi Volume Pasangan Batu (M3) yaitu :


1.Kita cari dulu bagian bidang atas

  = (B1+B2)/2 x h1

  = (0,3 + 0,8)/2 x 1,50 

  = 0,83 m

  

2.Bagian bidang Bawah

  = (B2 x h2)

  = (0,8 x 0,75)

  = 0,60 m

  Jumlahkan bagian bidang atas dan bidang bawah

  = (0,83 + 0,60) x Panjang

  = (0,83 + 0,60) x 500

  = 715 M3


Jadi total pasangan batu yang dibutuhkan adalah 715 M3.

Demikianlah penjelasan singkat dan sederhana cara Menghitung Volume Pasangan Batu. Terimah kasih.

Baca Artikel...

Menghitung Volume Pekerjaan Pasangan Batu

Dalam kehidupan sehari hari sering kita jumpai uatu pekerjaan baik pekerjaan konstruksi seperti pekerjaan jalan,  pekerjaan gedung, pekerjaan jembatan dan lain-lain.

Bagi kita atau orang yang bekerja di bidang konstruksi maka menghitung berapa banyak kebutuhan bahan atau material bangunan untuk pekerjaan atau menghitung volume pekerjaan menjadi suatu keharusan.

Menghitung Volume Pekerjaan Pasangan Batu



Pada kesempatan baik ini Saya akan mencoba menjawab salah satu pertayaan dari teman kita dari artikel saya yaitu cara menghitung volume saluran irigasi. Pertayaan yang diajukan yaitu bagaimana cara menghitung volume pekerjaan pasangan batu.

Pekerjaan Pasangan Batu biasanya sering kita jumpai pada pekerjaan pondasi rumah, pekerjaan saluran konstruksi jalan, pekerjaan tembok penahan atau Talud, pekerjaan saluran irigasi dan lain sebagainya.

Di artikel bagaimana cara menghitung volume pekerjaan pasangan batu Saya akan coba menjelaskan cara menghitung pekerjaan pasangan batu pondasi rumah dan cara menghitung pekerjaan pasangan batu pada saluran konstruksi jalan.

I.  Pekerjaan Pasangan Batu Pondasi Rumah
II. Pekerjaan Pasangan Batu Konstruksi Jalan

Penjelasan dari pekerjaan pasangan batu sebagai berikut:

I. Pekerjaan Pasangan Batu Pondasi Rumah


Pekerjaan Pasangan Batu Pondasi Rumah



Dari contoh pasangan pondasi batu kali gambar diatas bisa kita dapat Data-Data sebagai berikut :

a. Lebar Atas ( La ) : 40 cm
b. Lebar Bawah ( Lb ) : 60 cm
c. Tinggi Pondasi ( H ) : 80 cm
d. Panjang Pondasi  ( P ) : 300 meter

Cara menghitung sebagai berikut :

Rumus menghitung pasangan batu


Hasil perkalian pasangan batu


II. Pekerjaan Pasangan Batu Pada Saluran Konstruksi Jalan


Pasangan batu kali





Dari contoh saluran pasangan batu kali gambar diatas bisa kita dapat Data-Data sebagai berikut :

a.Lebar Atas ( La ) : 1.20 cm
b.Lebar Bawah ( Lb )       : 98 cm
c.Tinggi Saluran ( H ) : 80 cm
d.Panjang Pondasi ( P )   : 500 meter

Cara menghitung sebagai berikut :

1. Langka Pertama kita hitung Dimensi bagian Luar Saluran

Data Dimensi bagian luar Saluran adalah :
a.Lebar Atas ( La ) : 1.20 cm
b.Lebar Bawah ( Lb ) :   98 cm
c.Tinggi Saluran ( T )          :   80 cm

Rumus = ( La + Lb ) / 2 x T
        = ( 1.20 + 0,98 )/ 2 x 0,80
        = 0,87 M2

2. Langka Kedua kita hitung Dimensi bagian Dalam Saluran

Data Dimensi bagian Dalam Saluran adalah :
a.Lebar Atas ( La )         : 80 cm
b.Lebar Bawah ( Lb )         : 60 cm
c.Tinggi Saluran ( T )         : 70 cm

Rumus = ( La + Lb ) / 2 x T
        = ( 0,80 + 0,60 )/ 2 x 70
         = 0,49 M2

3.Setelah di dapat Volume saluran bagian dalam dan Volume saluran bagian luar, maka hasilnya kita kurangi.
a.Volume saluran luar = 0,87 M2
b.Volume saluran dalam = 0,49 M2

c.Volume = 0,87 M2 – 0,49 M2
        = 0,38 M2

d.Jadi total volume pekerjaan pasangan batu dengan panjang 500 meter adalah :

Total Volume = 500 M x 0,38 M2
                = 191 M3

Demikianlah penjelasan bagaimana cara menghitung volume pekerjaan pasangan batu. Semoga bermanfaat. Terimah kasih.

Baca Artikel...

Menghitung Kebutuhan Material Pekerjaan Saluran Irigasi

Menghitung kebutuhan material pada pekerjaan konstruksi seperti Semen, pasir dan batu merupakan suatu keharusan bagi kontraktor (penyediah jasa). Karena dengan menghitung berapa jumlah kebutuhan material yang digunakan pada proyek maka kontraktor (penyediah jasa) dapat mengetahui kentungan dan kerugian.

Menghitung Kebtuhan Material Pekerjaan Saluran Irigasi

  
Menjawab salah satu pertayaan dari Putri Pantura yaitu " Kalo menghitung kebutuhan batunya sama semennya abis berapa gimana.... "

Untuk itu saya mencoba menjawab pertayaan dari Putri Pantura dari artikel saya yaitu Cara Menghitung Volume Saluran Irigasi

Salah satu artikel Saya yaitu cara menghitung volume saluran irigasi telah Saya jelaskan bagaimana menghitung volume. Setelah kita dapat volume saluran irigasi V = 290 M3 dengan Panjang 500 meter, maka untuk menghitung kebutuhan material yang digunakan seperti batu dan semen serta pasir kita buka di Analisa Harga Satuan Pekerjaan ( SNI).

Analisa Harga Satuan Pekerjaan pasangan batu tipe B


Karena di artikel cara menghitung volume saluran irigasi menggunakan pasangan batu ( batu kali ) maka di Analisa Harga Satuan Pekerjaan (SNI) dipakai Analisa : 1 M3 Pasangan Batu Tipe - B.

Dari Analisa Harga Satuan Pekerjaan untuk Bahan/Material yang terdiri dari Batu, pasir dan semen, koefisien dari masing – masing bahan/material dikalikan dengan volume yang didapat.

II. Bahan/Material
1.Batu :    1,100 M3
2.Pasir :    0,520 M3
3.Semen : 135,000 Kg

Volume pasangan batu untuk saluran V: 290 M3 ,  jadi :
1.Batu :    1,100 x 290 = 319 M3
2.Pasir :    0,520 x 290 = 151 M3
3.Semen : 135,000 : 50   = 2,7  Kg       ( 1 zak semen : 50 Kg )
                                 = 2,7 x 290 = 783 zak

Jadi kebutuhan material untuk pekerjaan pasangan batu saluran irigasi dengan Panjang 500 meter adalah:
1.Batu : 319 M3
2.Pasir : 151 M3
3.Semen : 783 zak

Demikianlah penjelasan tentang menghitung kebutuhan material pekerjaan saluran irigasi. Bila dalam penjelasan diatas ada kekeliruan tolong diberi masukan. Semoga bermanfaat penjelasan diatas. Terimah kasih.
Baca Artikel...

Menghitung Luas Pasangan Keramik

Perencanaan bangunan terutama dalam hal menghitung volume disetiap item pekerjaan merupakan satu kesatuan dimulai tahap awal yaitu survey lokasi hingga bisa diketahui jenis pondasi yang akan digunakan, beda tinggi dan lain sebagainya. Setelah selesai survey lokasi langka selanjutnya adalah menggambar bangunan yang direncanakan dan terkahir menghitung volume setiap item pekerjan bangunan tersebut.

Cara Menghitung Luas Pasangan Keramik




Pada kesempatan ini Saya akan berbagi bagaimana cara mengitung luas pasangan keramaik.
Salah satu contoh pasangan keramik yang Saya hitung adalah bangunan gedung Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) 3 lokal.
Data bangunan  gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 lokal adalah :

1. Lebar                                       :  7 m
2. Panjang                                   :  9 m
3. Panjang 3 lokal                      :  27 m
4. Lebar Teras                            :  2 m
5. Panjang Teras                       :  27 m
6. Tebal dinding bangunan     :  12 cm ≈ 0,12

Hitungan sebagai berikut :

1. Mengitung luas lokal bangunan

   ( 7 – 0,12 ) x ( 9 – 0,12 ) = 61, 09 m

   61,09 x Jumlah lokal gedung = 61,09 x 3 = 183,28 m

2. Menghitung luas teras depan

   Lebar teras : 2 m dan panjang teras 27 m , jadi :

   =( 2 – 0,06 ) x 27 = 52,38 m
  
   # angka 0,06  didapat dari tebal dinding bangunan sekolah yaitu 12 cm, jadi kita bagi 2 didapat 0,06

3. Jadi total luas Pasanga keramik untuk 3 lokal bangunan sekolah ditambah teras depan adalah :
   = Luas lokal bangunan + Luas Teras  sekolah
   =  183,28 m + 52,38 m
   = 235,66  M2
 


Denah pola lantai pasangan keramik 3 lokal






Demikanlah cara menghitung luas pasangan keramik, saran dan masukan sangat berati bagi saya. Terimah kasih.


Baca Artikel...

Cara Menghitung Luas Atap Rumah

Rumah merupakan kebutuhan primer dan setiap insan pasti ingin memiliki rumah. Dari segi ekonomi rumah selalu mempunyai haga jual yang tinggi. Dalam kesempatan kali ini Saya akan berbagi tentang cara menghitung luas atap rumah. Dalam menghitung luas atap rumah bisa kita cari dengan rumus, bisa juga dengan pola gambar rumah di program AutoCAD.

Dalam menghitung luas atap rumah bisa menggunakan rumus dan gambar rumah di program AutoCAD

Untuk menghitung Luas Atap Rumah, Saya menggunakan rumus. Langka pertama adalah kita cari dahulu Lebar horizontal ujung atap rumah dan sudut kemiringan atap rumah.
Misal diketahui Lebar horizontal ujung atap rumah ( L ) =  8 meter. Sudut kemiringan atap rumah α: 30º. Ingat pada pelajaran sekolah dasar cara mencari sudut siku-siku sama kaki. 

mencari sudut segi tiga sama kaki

Dari data yang didapat :
1.    Lebar horizontal ujung atap rumah ( L ) = 8 m ≈ 800 cm
2.    Sudur kemiringan rumah, misalkan sudut α: 30º
( Kita ketahui sudut α: 30º  = 0,866 )
Maka lebar diagonal atap rumah dapat diketahui yaitu Lebar dibagi sudut α: 30º dengan rumus sebagai berikut :
                         Lebar                 800 cm            800 cm
Rumus : ----------------  = ---------------- = -------------- =  923,79 cm =  9,24 m
                        cos α                  cos 30º               0,866

rumus dalam menghitung luas atap rumah adalah panjang dikali lebar


Setelah didapat Lebar diagonal atap rumah = 9,24 m, dan atap rumah panjang kebelakang misal ( P ) = 10 m , maka tinggal kita kalikan.

Rumus : panjang x lebar = 10 m x 9,24 m = 92,40 M²
Maka di dapat  Total Luas Atap Rumah  : 92,40 M²

Demikianlah cara menghitung luas atap rumah. Bilamana dalam penjelasan diatas ada kekeliruan tolong diberi kritikan dan masukan. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat.
Baca Artikel...

Menghitung Rencana Anggaran Biaya Proyek

Pekerjaan konstruksi baik berskala besar maupunsedang perlu dilakukan suatu perhitungan biaya, sehingga dapat diketahui berapa besar jumlah  biaya yang dibutuhkan dalam pekerjaan proyek.Sebelum memulai pekerjaan proyek perlu dilakukan survey lokasi,dimana dalam survey lokasi dapat diketahui item pekerjaan apa yang diperlukan.
Pekerjaan konstruksi perlu adanya rencana anggran biaya

Dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) ada beberapa hal yang diperlukan yaitu Volume Pekerjaan, Analisa Harga Satuan Pekerjaan dan Harga Satuan Pekerjaan.Dalam artikel ini kita coba membuat suatu Rencana Anggaran Biaya Proyek Pekerjaan Pasangan Saluran. Setelah semua itu telah dipenuhi, maka langka selanjutnya adalah mencari Volume Pekerjaan Pasangan Saluran. 
Setelah volume pekerjaan pasangan saluran didapat maka buat form, seperti screnshoot dibawah ini :

Form Rencana Anggaran Biaya ( RAB)
Setelah form selesai, dilanjutkan pada pengisian kolom, biasanya dimulai pada pekerjaan A yaitu Pekerjaan Pendahuluan yang mana terdapat beberapa item pekerjaan seperti pekerjaan pembersihan lapangan, pekerjaan pengukurandan pasangan bouwplank, biaya air kerja, pembuatan papan nama proyek dan sewa direksi keet.Dilanjutkan pada Pekerjaan B yaitu Pekerjaan Pasangan Saluran. Lihat screenshot dibawah ini:
Rencana Anggaran Biaya pekerjaan Pasangan Saluran
Nilai Harga Satuan di dapat dari Analisa Harga Satuan Pekerjaan. Untuk harga satuan pekerja dan bahan dan material didapat dari Daftar Harga Satuan Upah dan Bahan dimana  Daftar Harga Satuan Upah dan Bahan ini kita bisa dapat dari Dinas Terkait atau Pemerintah setempat. 
Sedangkan Nilai Jumlah Harga didapat dari perkalian antara Volume dan Harga Satuan.

Analisa Satuan Pekerjaan
analisa satuan pekerjaan standar nasional indonesia


Daftar Harga Satuan Upah dan Bahan
Daftara Harga Satuan Upah dan Bahan.



Setelah Rencana Anggaran Biaya selesai, dilanjutkan dengan membuat Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya. 
Rekapitulasi ini merupakan rekap seluruh Pekerjaan Pendahuluan dan Pekerjaan Pasangan Saluran. Lihat screenshot dibawah ini:
Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
Demikianlah penjelasan cara Menghitung Rencana Anggaran Biaya ( RAB ). Bilamana dalam penjelasan diatas ada kekeliruan tolong diberi masukan. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat.
Baca Artikel...

Cara Menghitung Volume Saluran Irigasi

Sebagai diketahui bahwa, sebelum memulai suatu pekerjaan kontraktor menelitih volume pekerjaan yang terdapat didalam Rencana Anggaran Biaya ( RAB ). Setelah menerima dan menelitih RAB yang diterima dari Pemilik Proyek, maka volume RAB harus di sesuaikan dengan ukuran yang terdpat didalam gambar kerja.


Volume saluran harus dosesuaikan dengan ukuran gambar kerja
Diawal pekerjaan atau sebelum memulai pekerjaan kontraktor harus melakukan Fiel Engineering dimana tujuan dari fiel engineering setahu saya adalah mencocokan volume pekerjaan di RAB dengan pelaksanaan dilapangan nantinya. Jangan sampai volume pekerjaan di RAB tidak cocok dilapangan. Misalnya kontrak awal pekerjaan pasangan batu volume 200 M3. Tetapi pada saat aplikasi dilapangan pekerjaan pasangan batu volume hanya bisa terpasang 150 m3. Artinya sisa volume 50 M3.

Oleh karena itu kontraktor harus mempunyai tenaga teknik yang bisa menghitung volume pekerjaan. Menghitung volume saluran irigasi apakah saluran menggunakan bahan batu kali atau cor beton metoda sama. Hanya bahan yang digunakan ada perbedaan. Kalau saluran menggunakan batu berarti apakah menggunakan (batu kali, batu pecahg, batu gunung), pasir, air dan semen, sedangkan saluran cor beton menggunakan aggregat, pasir, air dan semen.

Salah satu contoh cara menghitung volume saluran irigasi adalah sebagai berikut. Misal akan dibangun saluran irigasi dalam menyalurkan air untuk kebutuhan sawah dengan panjang 500 meter. Dimensi dari saluran irigasi yaitu lebar atas 1,20 meter, lebar bawah 1 meter dengan kedalam 1 meter. Tampak pada screenshot dibawah ini.

Bentuk saluran irigasi berbentuk Trapesium


1. Langka pertama kita hitung dimensi luar dari saluran irigasi dengan data sevagai berikut :
a. Lebar atas ( L1 ) = 1,20 m
b. Lebar bawah (L2) : 1 meter
c. Kedalaman saluran ( H ) : 1,10 meter
 
               Rumus : ( L1 + L2 )/2 x H

    Volume 1 : ( 1,20 + 1 )/2 x 1,10 = 1,21 m


2. Langka kedua hitung dimensi dalam dengan data sebagai berikut :
a. Lebar atas ( L1 ) : 80 cm ,
b. Lebar bawah (L2) : 60 cm
c. Kedalaman saluran ( H ) : 90 cm
  
              Rumus : ( L1 + L2 )/2 x H
    Volume 2 : ( 0,80 + 0,60 )/2 x 0,90 = 0,63 m

Catatan : ubah satuan cm
Didapat volume yaitu :
Volume Dimensi luar – Volume Dimensi dalam : 1,21 m – 0,63 m = 0,58 m2
Diketahui Panjang Saluran Irigasi 500 m, maka total volume saluran adalah 500 m x 0,58 M2 = 290 M3. Karena di gambar kerja bentuk saluran irigasi Trapesium maka rumus seperti diatas.

Demikianlah cara menghitung volume saluran irigasi. Bilamana dalam penjelasan diatas ada kekeliruan tolong diberi kritikan dan masukan. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat.
Baca Artikel...

Cara Mencari Persentase Bobot Pekerjaan

Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi, item pekerjaan yang terdapat di dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) sangat diperlukan guna mengetahui apa saja yang dikerjakan kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan baik di dalam proyek Pemerintah maupun pada proyek swasta, dimana di dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) itulah pedoman kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan.

persentase bobot pekerjaan sebagai acuan untuk perhitungan progres mingguan
Didalam Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) terdapat item pekerjaan, satuan pekerjaan, volume pekerjaan, harga satuan pekerjaan dan jumlah harga satuan pekerjaan. Pekerjaan konstruksi baik di Pemerintahan dan swasta biasanya selalu terdapat Struktur Organisasi Proyek. Mulai dari struktur paling atas yaitu Project Maneger ( PM ) atau di Pemerintahan struktur paling atas yaitu General Superitendent ( GS ). Dibawah dari Project Maneger  dan General Superitendent  terdapat Supervisor atau Site Manager ( SM ) dan Pelaksana Lapangan. Sampai pada struktur paling bawah biasanya ada bagian logistik dan administasi.
Seiring berjalannya pelaksanaan pekerjaan di lapangan, terutama kontraktor yang bergerak di bidang Pemerintahan waktu pelaksanaan pekerjaan telah ditetapkan apakah kontrak pekerjaan 4 bulan, 5 bulan, 6 bulan dan kontrak tahun jamak selama 2 tahun pelaksanaan pekerjaan.

Selama pelaksana pekerjaan dilapangan kontraktor harus menghitung Progres fisik di lapangan. Sebelum menghitung Progres fisik di lapangan kontraktor harus  membuat Bobot (%) item pekerjaan yang terdapat di dalam Rencana Anggaran Biaya ( RAB ). Bobot ( % ) item pekerjaan ini harus dicari baik anda sebagai Project Manager, General Superitendent, Supervisor, Site Manager atau Pelaksana lapangan yang mana nantinya bobot ( % ) ini lah yang akan di jadikan untuk menghitung Porgres fisik mingguan di lapangan.

Pada kesempatan yang baik ini saya akan menjelaskan bagaimana cara mencari persentase bobot ( % ) per item pekerjaan.  Dalam mencari persentase bobot ( % ) per item pekerjaan sangat mudah apalagi Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) telah ada. Program yang dipakai biasanya adalah Microsoft Office Excel.

Rumus yang dipakai untuk mencari persentase bobot ( % ) adalah :

Bobot ( % ) =Jumlah harga Satuan (per item pekerjaan) dibagi total seluruh item pekerjaan sebelum PPn di kali 100 %.

Salah satu contoh yaitu item pekerjaan : Divisi 2. Drainase

2.1  Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air   -----> Rp.      17.369.125,00

Nilai Jumlah harga Satuan di dapat dari perkalian yaitu Volume dikali harga satuan.
Dari contoh ini Volume item pekerjaan Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air adalah 245,50 M3.

Nilai harga satuan adalah Rp. 70.750.

Jadi : 245,50 M3 x Rp. 70.750 = Rp. 17.369.125,00

Lihat pada sreenshot dibawah ini.

Volume dikali Harga satuan sama dengan Jumlah harga satuan


Setelah didapat Jumlah Harga Satuan langka selanjutnya adalah dengan menjumlahkan seluruh item pekerjaan, sehingga didapat Total Jumlah Harga Satuan. Tampak pada sreenshot disebelah kiri.

dengan menjumlahkan seluruh item pekerjaan didapat total nilai seluruh harga satuan


Sekarang tinggal mencari Bobot ( % ) sesuai Rumus diatas dengan item pekerjaan :
2.1  Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air   -----> Rp.       17.369.125,00
Total seluruh item pekerjaan sebelum PPn                   -----> Rp.  2.751.709.401,16
Jadi :

Rp. 17.369.125,00
------------------------------ x 100
Rp. 2.751.709.401,16
= 0,631 %

Lihat pada sreenshot dibawah ini.

bobot (%) sama dengan jumlah harga satuan dibagi total harga satuan dikali 100%


Setelah didapat Bobot ( % ) per item pekerjaan, selanjutnya jumlahkan seluruh Bobot (%) per item pekerjaan, maka hasil Bobot (%) adalah 100 %.

Tampak pada sreenshot dibawah ini.

Jumlah seluruh bobot (%) per item pekerjaan di dapat bobot (%) adalah 100 %


Demikianlah artikel cara mencari persentase bobot pekerjaan, semoga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang bekerja di kontraktor atau konsultan.
Baca Artikel...

Rumus Berat Besi

Rumus mencari berat besi
Dalam pekerjaan konstruksi bangunan, material besi sangat diperlukan, selain bahan atau material lainnya seperti semen, pasir, air dan split. Besi sangat vital terutama pada konstruksi bangunan bertingkat. Pemakaian besi apakah besi polos atau ulir tergantung dari konstruksi bangunan tersebut. 

 Untuk menghitung berapa berat besi per meter, dipakai rumus sebagai berikut:
          Berat besi/m'= 0,006165 x diamter (D) mm x diameter (D) mm  
   Keterangan : D – diameter besi

Untuk menghitung berapa berat besi per batang, dipakai rumus sebagai berikut:
     Berat besi/batang= 0,006165 x diamter (D) mm x diameter (D) mm  x 12 m
   Keterangan : D – diameter besi

Berikut Daftar Berat Besi

1. BESI BETON / MILD STEEL ROUND BARS
Besi Beton/Mild Steel Round Bars
 
2. BESI PLAT HITAM / MILD STEEL PLATES
Besi Plat Hitam/Mild Steel Plates


Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat bagi kita semua.


Baca Artikel...