Pipa High Density Polyethylene ( HDPE ) adalah pipa plastik bertekanan yang banyak digunakan untuk pipa air dan pipa gas. Disebut pipa plastik karena material Pipa High Density Polyethylene ( HDPE ) berasal dari polymer minyak bumi. Pipa HDPE merupakan salah satu jenis pipa PE (Polyethylene) dengan bahan baku lebih tangguh.
Kelebihan Pipa High Density Polyethylene (HDPE) adalah :
a. Memiliki kemampuan dalam menahan benturan (Impact Strength)
b. Anti karat dan aman bagi kesehatan
c. Mudah dalam pemasangan dan ringan
d. Masa pemakaian bisa mencapai >50 th
e. Permukaan halus, akan meminimalisasi hilangnya tekanan
f. Mempunyai sifat food grade jadi aman bagi kesehatan
Standar Teknis Pipa HDPE
1. Pipa Polyethylene (PE) sesuai dengan SNI 06-4829-2005 tentang Pipa Polietilena untuk Air Minum dan semua flange sesuai dengan JIS standar (Pipa PE termasuk High Density Polyethylene/HDPE).
2. Spesifikasi pipa PE sesuai ISO 4427:1996 (Polyethylene pipes for water supply spesifications).
3. Penandaan pada batang pipa, sekurang-kurangnya mencantumkan :
a. Nama pabrik pembuat atau merek dagang;
b. Dimensi luar pipa;
c. Tekanan kerja nominal;
d. Jenis material yang digunakan;
e. Seri pipa;
f. Tanggal produksi.
Jenis Pipa HDPE
Teknis Penyambungan Pipa HDPE
Penyambungan pipa HDPE dapat dilakukan dengan cara :
1. Pemanasan yaitu dengan menggunakan Butt Fusion dan sambungan Elektrofusion. Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan untuk pipa dengan diameter mulai dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4,7 mm dengan SDR 13,6.
2. Penyambungan dengan Mechanical Joint direkomendasikan untuk pipa dengan diameter 20 – 63 mm. Sedangkan dengan penyambungan dengan elektrofusion dapat digunakan untuk semua ukuran pipa.
Uji Hidrostatis
Pipa-pipa yang telah terpasang, selanjutnya harus diuji tekan dengan Hydrostatic Test. Pengetesan ini dimaksudkan untuk menguji pemasangan pipa dari kebocoran, agar pipa yang terpasang itu betul-betul terpasang dengan baik dan tidak bocor, bukan uji mutu dari pipa karena uji mutu pipa biasanya dilakukan di uji laboratorium.
Pengetesan pipa dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pengetesan pipa harus dilakukan dengan memakai air bersih.
2. Lama pengetesan pipa tergantung spesifikasi teknis yang ada, biasanya sekitar 2 atau 3 jam.
3. Tekanan uji / test biasanya dicantumkan dalam spesifikasi teknis, untuk pipa PVC sekitar 8 – 9 kg/cm2 (8-10 bar), tergantung juga pada kelas pipa yang dipakai dan zona jaringan.
4. Panjang pipa yang ditest hydrostatis sekitar 500 m, atau ditentukan lain dalam spesifikasi teknis. Hal ini antara lain untuk mempermudah dalam pelaksanaan dan monitoringnya. Bila dalam suatu pengetesan beda tinggi dari (dua) ujung pipa yang ditest lebih dari 80% dari tekanan yang diminta, maka panjang pipa yang ditest harus dibagi 2 segmen (2 bagian), agar pengetesan lebih akurat.
Desinfeksi Pipa
Desinfeksi pipa diperlukan agar jaringan pipa yang telah terpasang ketika dialiri air bersih yang sudah melalui proses dengan chlorinasi di Reservoir tidak tercemar oleh bakteri yang mungkin ada didalam jaringan pipa yang baru terpasang.
Proses desinfeksi pipa dapat dilakukan sbb :
1. Jaringan pipa yang sudah terpasang di 2 (dua) ujung pipa ditutup dengan dipasang accessories, stop kran dll yang bisa memasukkan air di sisi yang satu dan di sisi yang lain bisa mengeluarkan air.
2. Kemudian masukan air bersih yang sudah dicampur larutan desinfektan (Chlorine) dengan konsentrasi tertentu kedalam jaringan pipa tersebut dengan pompa sampai merata, kemudian diamkan selama 2 x 24 jam atau sesuai dengan yang tercantum dalam spesifikasi teknik. Setelah 2 x 24 jam keluarkan air dari dalam pipa, kemudian cek chlor di laboratorium, berapa sisa chlor-nya. Sisa chlor dari air yang sidah diproses desinfeksi harus cukup, bila sisa chlor adalah 0 (nol) berarti pipa masih belum bersih, harus diulang proses desinfeksinya.
Demikianlah penjelasan tentang pipa HDPE. Terimah Kasih 🙏