Showing posts with label Aspal. Show all posts
Showing posts with label Aspal. Show all posts

Lapis Resap Pengikat Dan Lapis Pengikat

Lapis resap pengikat atau prime coat dan lapis pengikat atau tack coat

Lapis Resap Pengikat atau Prime Coat merupakan lapis tipis aspal cair  dan diletakkan pada permukaan lapis pondasi bawah dan lapis pondasi atas yang belum beraspal serta lapis tanah dasar yang telah selesai dikerjakan.
Lapis Pengikat atau Tack Coat adalah lapisan tipis aspal cair yang digunakan pada permukaan lapisan perkerasan jalan yang sudah beraspal.

Bagi teman-teman yang bekerja di kontraktor jalan atau konsultan pengawas ( Konsultan supervisi )jalan tentu tidak asing lagi dengan istilah “ Prime Coat “ dan “ Tack Coat “.

Saya akan menjelaskan tentang prime coat dan tack coat walaupun tidak terlalu panjang atau luas. Diatas telah saya jelaskan pengertian dari prime coat dan tack coat.

Intinya seperti ini : kalau Prime coat digunakan pada permukaan jalan yang belum beraspal sedangkan Tack coat digunakan pada permukaan jalan yang sudah beraspal.

Jadi penggunaan prime coat dan tack coat dilapangan seperti itu.

Untuk bahan Lapis resap Pengikat (Prime coat ) dan Lapis Pengikat (Tack coat ) dipergunakan aspal cair dan aspal emulsi. Pemakaian aspal cair dan aspal emulsi pada Lapis Resap Pengikat ( Prime Coat ) dan Lapis Pengikat (tack coat)  sebagai berikut:
I. ASPAL RESAP PENGIKAT ( PRIME COAT )
   # Aspal Cair Jenis:
   1. MC – 30 dengan temperatur penyemprotan  51 º - 68 º c
   2. MC – 70 dengan temperatur penyemprotan  74 º – 87 º c
   3. Mc – 250 dengan temperatur penyemprotan  98 º – 110 º c

  # Aspal Emulsi Jenis :
  1.CMS atau MS dengan temperatur penyemprotan  18 º – 71º c

Penyemproyan aspal prime coat
                                                                    Gambar 1. Penyemptotan Aspal Prime coat

II.  ASPAL PENGIKAT ( TACK COAT )
   # Aspal Cair jenis :
   1. RC – 70 dengan temperatur penyemprotan  74 º – 87 º c
   2. RC – 250 dengan temperatur penyemprotan  98 º – 110 º c

   # Aspal Emulsi jenis :
   1. CRS atau RS dengan temperatur penyemprotan  24 º – 54º c

penyemprotan aspal tack coat
                                                                  Gambar 2. Penyemprotan Aspal Tack Coat

Sebelum Pelaksanaan pelapisan aspal dilaksanakan dilapangan , permukaan jalan baik permukaan lapis tanah dasar, lapis pondasi bawah atau lapis pondasi atas harus terlebih dahulu dibersikan dari debu, kotaran bahan organik dan non organik.

Penyemprotan aspal prime coat dan tack coat dilakukan dengan mesin penyemprot aspal yang dapat mengukur penyemprotan aspal permeter persegi serta dapat mengatur temperatur aspal.

Sebelum Lapis Resap Pengikat ( Prime Coat ) menyerap masuk kedalam permukaan yang akan dilapisi, maka jalan tersebut belum boleh dibuka untuk lalu lintas. Apabila jalan akan digunakan untuk lalu lintas, paling sedikit sesudah 4 jam terhitung dari saat penyemprotan aspal dan sudah dihamapr dengan bahan penutup maka baru bisa lalu lintas diijinkan untuk melewatinya.

Untuk lapis pengikat ( tack coat ) sebelum mencapai kondisi lekatan yang memadai, lapis perkerasan diatasnya tidak boleh dihampar. Lapis perekat (tack coat) hanya dipergunakan untuk memberikan lekatan pada lapisan perkerasan berikutnya. Selama lapis perekat (tack coat) belum ditutup dengan lapis perkerasan baru, maka permukaan jalan yang telah disemprot dengan lapis pengikat tidak boleh dilalui lalu lintas serta melindungi dari kerusakan yang mungkin terjadi.

Demikianlah penjelasan tentang Lapis Resap Pengikat ( Prime Coat ) dan lapis Pengikat (Tack Coat) semoga dapat bermanfaat.
Baca Artikel...

Asphal Mixing Plant

Proses pencampuran aspal hingga siap dihampar di permukaan jalan melalui beberapa proses atau tahapan. Dimulai dari persiapan material seperti agregat, pasir/abu, filler dan aspal. Aspal panas yang dihampar dipermukaan jalan atau dilingkungan perkantoran di proses terlebih dahulu pada mesin yang dinamakan Asphal Mixing Plan ( AMP ).
Aspal diproses pada mesin Aspal Mixing Plan

Pencampuran aspal di Asphal Mixing Plant ( AMP ) merupakan proses campuran panas dimana proses dikendalikan secara mekanis. Ada 2 type Asphal Mixing Plant (AMP) yaitu :
1. AMP jenis BATCH PLANT
2. AMP jenis CONTINUOUS PLANT


Baca juga : campuran aspal panas

Asphal Mixing plant (AMP) jenis Batch Plant dimana pada saat produksi aspal panas  hasil yang diproduksi atau dihasilkan dalam jumlah berat tertentu, misalnya tiap menit hanya bisa diproduksi 500 kg aspal panas.

Asphal Mixing Plant (AMP) jenis Continuous Plant ini pada saat produksi aspal panas siklus secara otomatis dan tidak terbatas.

Komponen-komponen yang terdapat pada Asphal Mixing Plant ( AMP ) terdiri dari :
1. Bin Pendingin ( Cold  Bin ) merupakan bak yang digunakan untuk tempat menampung material agregat dari tiap-tiap fraksi dari agregat kasar sampai agregat halus dalam memproduksi campuran aspal panas atau Hotmix.

2. Bin Pans ( Hot Bin ) merupakan tempat untuk menampung fraksi agregat panas setelah lolos dari saringan dan akan mengisih ruang yang sudah terpisah didalam bin panas.

3. Pemanas ( Burner ) merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan dan mengeringkan agregat.

4. Pengering ( Dryer ) berfungsi untuk mengeringkan agregat menggunakan alat berbentuk silinder.

5. Collecting Belt Conveyer merupakan ban berjalan berbentuk mangkok yang membawa agregat dingin dari berbagai fraksi yang sudah ditampung kemudian dibawah dan dituangkan ke dalam alat pengering atau dryer.

6. Pengumpul Debu (Dust Collector) merupakan komponen yang berguna untuk menjaga kebersihan udara dan lingkungan dari debu-debu halus yang ditimbulkan selama proses Asphal Mixing Plan beroperasi.

7. Penggetar Saringan ( Screen ) merupakan komponen yang berbentuk ayakan dan berguna untuk menyaring butiran agregat sesuai dengan ukuran dari masing-masing fraksi.

8. Bin penimbang (Weight Bin) berfungsi untuk menampung sekaligus menimbang agregat dari setiap fraksi yang diperlukan untuk setiap kali proses pencampuran.

9. Pencampur ( Pugmil ) merupakan unit pencampur material agregat dan aspal dan menghasilkan produk berupa campuran aspal panas atau hotmix.

10. Bahan pengisi (filler) merupakan bahan pencampur dalam proses pencampuran aspal. Proses pencampuran bahan pengisi (filler) bisa langsung dicampur bersama dengan agregat panas didalam weigh bin atau bisa juga ditimbang terpisah dan langsung dituangkan kedalam pencampuran (pugmil).

11. Pemasok aspal merupakan bak penampung yang berguna untuk menampung aspal pada saat pencampuran. Bentuk bak penampung berbentuk kubikasi dan silinder dimana pada saat aspal disemprot dipasang alat penimbang jumlah aspal yang disemprotkan untuk tiap kali pencampuran (batch) serta alat pengukur temperatur aspal.

12. Tenaga penggerak merupakan komponen-komponen Aphal Mixing Plan yang berguna untuk menjalankan semua bagian yang terdapat di AMP imana tenaga utamanya adalah generator atau genset yang diputar oleh mesin diesel.

13. Ruang Pengendali atau Ruang Pengontrol ( Control Room ) adalah ruang dimana seluruh kegiatan operasi pencampuran aspal panas di Asphal Mixing Plan dikendalikan dari ruang pengontrol ini ( control room ).

Demikianlah penjelasan tentang Asphak Mixing Plan - AMP semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat.
Baca Artikel...

Campuran Aspal Panas

Aspal atau Bitumen umumnya digunakan untuk bahan campuran konstruksi jalan selain campuran lain seperti agregat dan pasir. Sifat dari aspal umumnya sangat visko-elastis, artinya aspal akan melunak dan mencair bila dipanaskan pada temperatur suhu tertentu, dan aspal bisa juga membeku dan mengeras bila mengalmi proses pendinginan.
Aspal atau bitmen mempunyai sifat visko-elatis
Penggunaan aspal pada konstruksi jalan hingga aspal bisa dihampar di permukaan badan jalan, melalui beberapa tahapan atau proses. Bersama material agregat dan pasir, aspal diproses melalui alat yang dinamakan Asphal Mixing Plant ( AMP ). Setelah selesai diproses di AMP selanjutnya aspal panas dibawah menggunakan mobil Dump truck hidrolik ke lokasi.
Pada artikel Campuran Aspal Panas, kita coba ambil salah satu contoh dengan metoda pencampuran dengan bahan yang telah tersediah. Misalkan diperoleh fraksi dengan perbandingan sebagai berikut :
1. Pasir  : 17 %
2. Fine agregat : 34 %
3. Coarse agregat : 49 %

Selanjutnya material dari masing-masing fraksi tersebut ditampung pada Cold Bin I, Col Bind II dan Col Bind III. Dibawah Col bin tersediah pintu untuk mengeluarkan agregat yang dapat diatur ( persentase ) yang telah direncanakan ( Job Mix ). Pembukaan pintu fibrasi memerlukan kalibrasi dengan beberapa kali mengadakan percobaan. Melalui Convayer, material dibawah ke Dryer dengan temperatur sampai dengan 190 derajat celcius ( yang ideal temparatur antara 155 – 185 derajat celcius ).

Kemudian material panas melalui feeder masuk ke pemanas (Hot Bin). Sebelum material masuk ke hot bin, agregat disaring terlebih dahulu dengan saringan otomatis, bergetar yaitu saringan dengan nomor : 3/4”, 3/8”, #4 dan #8. Pada saringan ini batu yang  ukurannya tidak sesuai ( Over size ) akan keluar melalui corong yang tersediah.

Fraksi-fraksi yang sesuai ukurannya akan ditampung pada Hot Bin I, II, III dan IV yaitu :
1. Hot Bin IV    fraksi  3/4” – 3/8”
2. Hot Bin III    fraksi  3/8” - #4
3. Hot Bin II     fraksi   #4 - #8
4. Hot Bin I      fraksi  #8
Agregat dari masing-masing fraksi pada hot bin akan tercurah pada timbangan otomatis, yaitu langsung dapat dibaca dan dikontrol pada ruang operator pada dial yang telah tersediah. Biasanya untuk memudahkan kontrol pada dial biasanya diberi tanda (spidol) berapa kg fraksi yang diperlukan.

Misalkan dalam 1 batch kita ambil siklus campuran 500 kg. Dari fraksi job mix dapat kita jabarkan berat masing-masing fraksi termasuk berat aspal yang diperlukan untuk tiap 500 kg. Selanjutnya kita Rencana aspal 8 % sehingga berat aspal 8 % x 500 Kg = 40 kg.
Berat agregat adalah 500 kg – 40 kg = 460 kg, yang terdiri dari fraksi-fraksi yaitu :
1. Fraksi pasir : 17 % x 460 kg = 78,2 kg
2. Fraksi fine agregat : 34 % x 460 kg = 156,4 kg
3. Fraksi Coarse agregat : 49 % x 460 kg = 225 kg

Selama Job Mix yang telah kita buat tidak berubah, maka berat masing-masing fraksi ini juga tidak berubah. Untuk itu sesuai dengan berat tersebut, kita beri tanda dengan tanda seperti spidol dial yang tersedia pada ruang operator.
Agregat langsung ke ruang mixer (timbangan) bersama dengan curahan aspal panas yang datang dari tangki yang telah dipanaskan dengan temperatur 155 derajat celcius.

Diruang mixer dengan perputaran atau rotasi selama 30 – 60 detik campuran diaduk secara otomatis. Setelah beberapa menit campuran akan keluar tercurah ke Dump Truck. Dengan kapasitas Dump truck 8 ton maka diperoleh campuran yaitu 8000 dibagi 500 = 16 batch.

Sebelum campuran aspal panas dikirim ke lokasi, diatas dump truck campuran harus dicek temperaturnya. Toleransi sebanyak 10% dari temperatur campuran yang tampak pada dial (temperatur mixer) dalam ruang operator.

Pada campuran yang baru keluar dari Asphal Mixing plant (AMP) ideal temperatur 165 - 140 derajat Celcius, gunanya untuk menjaga kemungkinan kehilangan panas selama pengangkutan. Selain itu biasanya untuk menjaga agar tetap panas sampai ke lokasi, diatas dump truck aspal ditutup menggunakan terpal.

Demikianlah penjelasan mengenai campuran aspal panas semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat.
Baca Artikel...

Aspal Retona Blend 55

Aspal Retona Blend 55 merupakan campuran aspal minyak pen 60 atau pen 80 dengan asbuton hasil olahan semi ekstraksi ( refinery buton asphalt ). Penggunaan Retona Blend 55 lebih diutamakan untuk melapis ruas jalan dengan temperature perkerasan beraspal yang tinggi untuk melayani lalu lintas berat dan p[adat yaitu untuk beban lalu lintas rencana > 10.000.000 ESA atau LHR > 2000 kendaraan per hari dengan jumlah kendaraan truk lebih dari 15 %.
prose pembuatan aspal retona blend 55





A.  Tahapan Pembuatan Formula Campuran Kerja ( FCK )

Untuk keperluan perencanaan campuran beraspal panas di laboratorium diperlukan contoh agregat, Retona blend 55 dan filler (bila diperlukan) yang cukup untuk pengujian. Setelah semua jenis bahan yang akan digunakan dalam perencanaan diuji dan telah memenuhi persyaratan, dilanjutkan dengan langka-langka pembuatan FCK.



No
Uraian
Jumlah Contoh
Keterangan
1
Retona Blend 55
4 Liter
Stockpile
2
Agregat Kasar
25 Kg
Bin dingin/stockpile
3
Agregat Halus
25 Kg
Bin dingin/stockpile
4
Bahan Pengisi (Bila diperlukan)
10 Kg
Bin dingin/stockpile


  Sumber :Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga
                       Penggunaan Aspal Retona Blend 55 Dalam Campuran Beraspal Panas

Baca Artikel...